LKY: antisipasi spekulan apabila harga BBM dinaikkan

id lky: antisipasi spekulan

LKY: antisipasi spekulan apabila harga BBM dinaikkan

Ilustrasi (Foto kabartop.com)

Jogja (Antara Jogja) - Lembaga Konsumen Yogyakarta menilai pemerintah baru mendatang perlu segera mengantisipasi munculnya spekulan harga kebutuhan pokok masyarakat apabila harga bahan bakar minyak bersubsidi positif dinaikkan pada November 2014.

"Setiap momentum kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sangat mungkin dimanfaatkan para spekulan untuk menaikkan berbagai harga kebutuhan masyarakat," kata Direktur Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY), John Widijantoro di Yogyakarta, Kamis.

Ketika kenaikan harga BBM bersubsidi masih diwacanakan, menurut dia, biasanya sudah banyak ditanggapi para spekulan dengan merencanakan berbagai kenaikan harga. Bahkan, harga yang dipatok sering tidak sesuai dengan batas kewajaran.

"Saya kira banyak pedagang atau spekulan yang tidak mau membuang peluang momentum kenaikan BBM," kata dia.

Apabila hal itu terjadi, maka perlu segera ditanggapi pemerintah misalnya dengan langkah cepat melakukan intervensi pasar. Intervensi pasar dalam rangka menjaga kestabilan harga, menurut Widijantoro, mutlak menjadi kewajiban pemerintah.

Harga sembilan kebutuhan pokok, menurut dia, perlu menjadi fokus utama pengawasan pemerintah. Sebab kebutuhan itu lebih memiliki dampak langsung kepada masyarakat daripada harga kebutuhan lainnya.

Sebelumnya, beredar wacana bahwa pemerintahan baru segera menyesuaikan harga BBM bersubsidi Rp3.000 per liter pada November 2014, agar tersedia ruang fiskal memadai dan kuota tidak melebihi 46 juta kiloliter.

Belanja subsidi BBM, yang termasuk dalam pagu subsidi energi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada beberapa tahun terakhir telah meyempitkan ruang fiskal pemerintah. Pada APBN-P 2014, subsidi BBM saja dialokasikan hampir mencapai Rp250 triliun.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024