Distan DIY dukung petani kembangkan pertanian organik

id distan diy dukung

Distan DIY dukung petani kembangkan pertanian organik

Pupuk organik (Foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung petani di daerah setempat mengembangkan penerapan pertanian organik, dengan menggencarkan sejumlah pembinaan serta membantu memfasilitasi sertifikasi organik.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sasongko di Yogyakarta, Senin, mengatakan hingga saat ini terdapat tujuh kelompok tani yang telah berhasil memiliki sertifikasi organik, terdiri atas petani sayur, buah, serta petani padi.

"Khusus untuk buah yang berhasil melakukan sertifikasi baru kalangan petani salak, dan buah naga," kata Sasongko.

Untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengembangkan pertanian organik, secara berkala Distan DIY melakukan pembinaan antara lain meliputi proses penanaman, seleksi kualitas tanah dan air, pemilihan bibit, serta penggunaan pupuk organik.

"Jadi penanaman dengan menggunakan pupuk kandang saja belum bisa dikatakan organik, namun juga mencakup proses penanamannya. Air juga tidak boleh terkontaminasi," kata dia.

Selain itu, kata dia, petani maupun kelompok tani di DIY ke depannya diharapkan memiliki sertifikat prima tentang penggarapan proses produksi yang dilakukan secara ramah lingkungan yang dinilai oleh Otoritas Komponen Keamanan Pangan Daerah (OKKPD).

"Tanpa sertifikat itu, meskipun petani telah mengembangkan pertanian dengan pola organik, namun tetap belum dapat melakukan penjualan atau ekspor dengan standar organik," kata dia.

Dia mengakui, pengurusan sertifikasi organik belum dapat dilakukan sebagian besar petani di DIY. Hal itu antara lain disebabkan biaya sertifikasi yang mahal, serta masih rendahnya pangsa pasar hasil pertanian organik di tingkat lokal.

"Meskipun lebih sehat, kami belum bisa mewajibkan petani untuk mengembangkan pertanian organik, sebab konsumennya juga masih sedikit, karena harganya yang mahal. Rata-rata bisa terpaut Rp4.000-Rp5.000 dibanding yang non-organik," kata dia.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024