Peneliti: daerah resapan lereng Merapi perlu diproteksi

id peneliti: daerah resapan

Peneliti: daerah resapan lereng Merapi perlu diproteksi

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Jogja (Antara Jogja) - Daerah resapan air di lereng Gunung Merapi di Kabupaten Klaten dan Boyolali, Jawa Tengah, perlu diproteksi agar sumber daya air tetap terjaga, kata peneliti Paris-Sorbonne University, Prancis, Adrian Selles.

"Sumber daya air itu penting dijaga kelestariannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya saat memaparkan hasil penelitiannya tentang hidrologi di lereng Gunung Merapi, di Yogyakarta, Kamis.

Untuk itu, kata dia, pemerintah daerah perlu melakukan kontrol terhadap pemompaan ilegal air tanah yang dapat merusak kelestarian sumber daya air di lereng Gunung Merapi tersebut.

Selain itu juga perlu melakukan pengawasan yang didukung pemangku kepentingan di Kabupaten Klaten dan Boyolali untuk mengelola sumber daya air tersebut secara baik dan benar.

"Kami mengusulkan perlu dilakukan regionalisasi dalam pengelolaan sumber daya air. Pemerintah daerah bersama dengan sektor swasta dan masyarakat melakukan pengelolaan sumber daya air tersebut," katanya.

Menurut dia, peran swasta dalam rangka pengelolaan sumber daya air itu penting sebagai fondasi dan pendukung pemerintah daerah. Pemerintah daerah tidak dapat melakukan sendiri tanpa dukungan swasta dan masyarakat.

"Penelitian yang kami lakukan itu merupakan salah satu bentuk dukungan kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya air di wilayahnya," katanya.

Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Heru Hendrayana mengatakan penelitian yang dilakukan Adrian Selles itu bekerja sama dengan UGM. Penelitian itu merupakan salah satu bentuk "academic based" dari tinjauan teknik.

"Artinya, penelitian itu dilakukan secara `scientific` sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dasar penelitian itu dapat diuji kebenarannya, dan hasilnya dapat dimanfaatkan pemangku kepentingan untuk memecahkan masalah air secara teknis," katanya.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024