Malaysia kebanjiran pekerja asing, jumlahnya mencapai 6,7 juta jiwa

id tki malaysia, naker

Malaysia kebanjiran pekerja asing, jumlahnya mencapai 6,7 juta jiwa

Calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Ribuan calon TKI dari Sulsel dan Sulbar tiba di daerah itu untuk transit dengan tujuan Sabah, Malaysia untuk bekerja pada sejumlah perkebunan kelapa

Kuala Lumpur (Antara Jogja) - Jumlah pekerja asing di Malaysia mencapai 6,7 juta jiwa atau 22,3 persen dari jumlah penduduk negara itu, dan jika tren ini tidak dibendung maka mereka mempunyai peluang menguasai ekonomi negara, kata Menteri Sumber Manusia Datuk Seri Richard Riot Jaem.

Richard mengatakan dari jumlah tersebut hanya 2,1 juta pekerja asing yang mempunyai izin kerja sedangkan sisanya sebanyak 4,6 juta memasuki Malaysia secara ilegal.

"Jumlah 6,7 juta pekerja asing itu adalah hitungan Jabatan Perangkaan karena kita tidak memiliki data jumlah sebenarnya golongan pekerja itu," katanya seperti dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Rabu.

Menurut dia, untuk saat ini pekerja asing menguasai hampir separuh dari pada kemahiran dalam bidang pertanian dan bidang pekerjaan lainnya.

Namun bukan tidak mungkin suatu hari nanti mereka akan menguasai bidang profesional jika warga setempat masih bersikap memilih pekerjaan.

"Saya menyarankan agar rakyat negara ini tidak terlalu memilih pekerjaan sementara majikan perlu bersikap adil dengan menawarkan gaji yang sesuai untuk warga lokal," katanya.

Jumlah pekerja asing itu sekitar 22,3 persen dari jumlah penduduk Malaysia yang mencapai 30 juta jiwa sejak Februari.

Namun angka tersebut melebihi jumlah penduduk Selangor yang tercatat hanya 5,8 juta jiwa.

Hingga 30 Juni 2013, jumlah pekerja asing yang sah dan terdaftar di Malaysia mencapai 2.116.998 orang.

Menurut Wakil Menteri Dalam Negeri Datuk Dr Wan Junaidi Tuanku Jaafar, jumlah tersebut mewakili pekerja asing yang digaji secara sah dan dikeluarkan Pas Lawatan Kerja Sementara (PLKS) oleh kantor Imigrasi Malaysia.
(N004)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024