Produksi beras Sleman masih tetap surplus

id beras

Produksi beras Sleman masih tetap surplus

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Sleman (Antara Jogja) - Produksi beras di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tetap surplus pada 2014 meskipun banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian di wilayah setempat.

"Tidak dipungkiri memang dalam beberapa tahun terakhir banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian di Sleman, namun pada 2014 produksi beras masih tetap surplus seperti tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Widi Sutikno, Senin.

Menurut dia, pada 2015 ini pihaknya menargetkan produksi padi atau beras sebanyak 1,1 ton per hektar.

"Dari luas areal lahan pertanian 30 ribu hektare, produksi padi pada 2014 cenderung mengalami kenaikan 299.587 ton gabah kering giling. Jika dikonversi ke beras ada 194.708 ton," katanya.

Ia mengatakan, dengan tingkat konsumsi masyarakat berkisar 76.440 ton, maka Kabupaten Sleman mengalami surplus beras sebesar 118.278 ton beras.

"Angka ini naik sebesar 5.000 ton jika dibandingkan produksi beras pada 2013," katanya.

Widi mengatakan, kecenderungan surplus tersebut juga terjadi pada hasil pertanian jagung, dimana dengan luas areal pertanian jagung mencapai 3.527 hektare hasil per hektare mencapi 64,2 ton.

"Dengan demikian surplus jagung di Sleman sebesar 10.345 ton. Pada 2015 ini kami menargetkan hasil panen padi 1,1 ton per hektare dan 0,75 hingga satu ton untuk produksi jagung," katanya.

Ia mengatakan, meski dua komoditas pertanian tersebut mengalami kecenderungan surplus, namun tidak dengan hasil produksi kedelai yang sering mengalami minus.

"Produksi kedelai pada area seluas sekitar 100 hingga 200 hektare, terutama di wilayah Prambanan selama ini masih sering minuas. Ini karena tanaman kedelai merupakan tanaman untuk wilayah subtropis," katanya.

V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024