Pemkab minta Pertamina keluarkan kartu kendali elpiji

id elpiji

Pemkab minta Pertamina keluarkan kartu kendali elpiji

Stok gas elpiji (Foto Antara)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan Pertamina mengeluarkan kartu kendali penggunaan elpiji bersubsidi tiga kilogram, untuk menstabilkan harga di tingkat konsumen.

Kepala Bidang Energi dan Geologi DisperindagESDM Kulon Progo Eko Susanto di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomoh 25 Tahun 2009, Pasal 1 ayat 14 dan 14 secara tegas sudah diatur bahwa perlu ada sistem pendistribusian tertutup elpiji tertentu untuk rumah tangga sasaran dan usaha mikro yang menggunakan elpiji tertentu yang terdaftar dengan menggunakan kartu kendali.`

"Kartu kendali adalah tanda mengenai resmi yang diberikan kepada rumah tangga dan usaha mikro pengguna elpiji tertentu sebagai alat pengawasan dalam pendistribusian elpiji," kata Eko.

Menurut Eko, kartu kendali ini juga berfungsi untuk menekan migrasi konsumen elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg. Bahkan, kartu kendali sangat berguna untuk pemantauan penggunaan elpiji 3 kg.

"Sampai saat ini, Pertamina belum memberlakukan kartu kendali. Akibatnya terjadi kelangkaan dan kepanikan masyarakat apabila saat masa libur dan Lebaran, atau kenaikan harga elpiji," kata Eko.

Kasi Energi Minyak dan Gas Bumi DiperindagESDM Kulon Progo Ihiar Nugroho mengatakan DisperindagESDM terus melakukan pengawasan ditribusi elpiji 3 kg di tingkat pangkalan. Beberapa tempat, persediaan berkurang karena tingginya permintaan, sedangkan pasokan dari agen, kuotanya masih sama.

"Kewenangan kami hanya sampai ditingkat pangkalan, dan tidak sampai ke tingkat pengecer. Pengecer tidak masuk dalam tata niaga perdagangan. Sehingga, harga elpiji ditentukan ketersediaan barang dan jumlah permintaan," katanya.

Idhiar mengatakan harga elpiji tiga kilogram paling tinggi berada di wilayah Perbukitan Menoreh yang meliputi Samigaluh, Kalibawang, Kokap, dan Girimulyo. Harga elpiji 3 kg di empat kecamatan ini berkisar antara Rp24 ribu sampai Rp25 ribu per tabung.

Sedangkan harga elpiji 3 kg yang masih di bawah Rp18 ribu yakni Kecamatan Wates, Sentolo, Lendah dan Galur. Untuk daerah diluar kecamatan tersebut, harganya berkisar Rp18 ribu sampai Rp22 ribu per tabung.

"Selama belum diterapkan kartu kendali, kelangkaan elpiji dan tingginya harga elpiji bersubsidi akan terus terjadi," katanya.

(KR-STR)