Warga diimbau segera laporkan unggas mati mendadak

id flu burung

Warga diimbau segera laporkan unggas mati mendadak

ilustrasi. seruu.com (flu burung)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta mengimbau warga untuk segera melapor ke dinas terkait apabila menemui unggas di lingkungannya mati mendadak, sebagai antisipasi penularan flu burung.

"Penularan flu burung harus terus diantisipasi, apalagi saat ini memasuki puncak musim hujan," kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Benny Nurhantoro di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, pihaknya tetap menyiagakan tim Unit Reaksi Cepat (URC) yang akan segera turun ke lapangan apabila ada laporan atau temuan unggas mati mendadak.

Tim tersebut, kata Benny, akan melakukan penelitian dan pengujian secara cepat untuk pencegahan penularan flu burung. "Sampel dari pengujian cepat akan menjadi pedoman penanganan selanjutnya. Sampel juga akan dikirim ke Balai Besar Veteriner untuk diuji secara lengkap," katanya.

Selain mengambil sampel, tim juga akan melakukan penyemprotan kandang tempat unggas tersebut dipelihara. "Kandang unggas yang mati mendadak juga harus segera disemprot disinfektan agar tidak terjadi penyebaran virus," katanya.

Benny mengatakan pihaknya memiliki stok disinfektan yang cukup banyak dan warga melalui kelompok peternak bisa meminta disinfektan itu secara cuma-cuma.

"Kebersihan kandang menjadi salah satu faktor penting yang harus selalu diperhatikan peternak unggas untuk mencegah penularan flu burung," katanya.

Pada 2013 di Kota Yogyakarta diketahui terjadi dua kali kasus flu burung yaitu di Giwangan pada Maret, serta di Karangwaru pada November, keduanya menyerang ayam.

Di Giwangan terdapat lima ekor ayam mati dari 12 ekor ayam, sedang di Karangwaru terdapat enam ekor ayam mati dari 20 ekor ayam dalam satu populasi.

Sedangkan pada awal 2014, sempat terjadi kematian mendadak 18 ekor itik di Kecamatan Umbulharjo. Namum, setelah dilakukan pengecekan melalui Balai Besar Veteriner, kematian unggas tersebut bukan disebabkan virus flu burung.

E013
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024