Bantul pasang bronjong perbaikan sementara talud jebol

id bronjong pasang bantul

Bantul pasang bronjong perbaikan sementara talud jebol

Ilustrasi, bronjong penahan banjir. (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan memasang bronjong di sekitar Sungai Gajah Wong sebagai perbaikan sementara talud sungai tersebut yang jebol pada Minggu (18/1) sore.

"Untuk perbaikan sementara pada talud jebol bisa dilakukan dengan memasang bronjong yang biaya tidak terlalu mahal, kisaran puluhan juta rupiah," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Bantul, Yulianto di Bantul, Senin.

Ia mengatakan, namun untuk perbaikan permanen talud sungai Gajah Wong yang jebol sekitar 15 meter tersebut membutuhkan biaya sangat besar, dan lembaganya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tidak memiliki anggaran tersebut.

"Mungkin Pemda DIY memiliki anggaran yang besar untuk bencana alam sehingga dapat diambilkan dari APBD DIY ataupun justru dari APBN dengan usulan dari Balai Besar Sungai Serayu-Opak yang berernang mengurusi Sungai Gajah Wong," katanya.

Menurut dia, jebolnya talud Sungai Gajah Wong pascahujan deras tersebut, kemungkinan besar karena usia talud yang sudah tua, sehingga sudah tidak mampu menahan aliran sungai yang deras hingga mengakibatkan dinding sungai itu jebol.

"Biasanya talud yang jebol akibat bangunan sudah tua, berada di tebing dan terjadinya erosi pada talud sehingga talud tidak mampu menahan derasnya aliran air sungai," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, peristiwa tersebut mengakibatkan sebanyak 35 kolam ikan di bantaran sungai milik warga setempat hanyut terbawa aliran sungai.

Selain puluhan kolam ikan, kata dia jebolnya talud sepanjang sekitar 15 meter di Dusun Sorowajan Baru, Desa Banguntapan Bantul tersebut juga mengakibatkan enam ternak kambing hanyut, namun satu di antaranya berhasil ditangkap warga.

"Untuk kerugian kami belum merinci, namun sesuai informasi dari pemilik kolam, setiap kolam nilainya antara Rp1 juta sampai Rp5 juta, karena ada yang baru tebar benih juga mau panen, sedangkan satu kambing sekitar Rp1 juta, tinggal dikalikan saja," katanya.
(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024