Jogja (Antara Jogja) - Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta mendata kerusakan jalan di lokasi bekas galian saluran air limbah dan berharap pelaksana pekerjaan segera memperbaiki kerusakan sebelum melanjutkan pembangunan pada tahun ini.
"Sudah kami data dan memang ada sejumlah kerusakan di bekas galian saluran air limbah (SAL). Meskipun sudah diaspal, namun muncul cekungan yang cukup dalam dan bisa membahayakan pengguna jalan yang melintas," kata Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Toto Suroto di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, kerusakan jalan di bekas pekerjaan saluran air limbah muncul di sejumlah ruas jalan seperti di simpang empat Jalan Ipda Tut Harsono, Jalan Kusumanegara, Jalan Bimasakti dan di Jalan Langensari.
Toto mengatakan sudah meminta petugas di instansinya untuk terus melakukan pemantauan di seluruh ruas jalan bekas galian saluran air limbah untuk mengetahui kondisinya dan melaporkan apabila ada kerusakan.
"Perbaikan sebenarnya tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar dua hingga tiga hari. Tetapi kami tekankan, perbaikan harus dilakukan dengan pemadatan yang benar," katanya.
Perbaikan itu tidak cukup dengan menambal permukaannya saja, tetapi dilakukan dengan menggali kembali jalan dan melakukan pemadatan menggunakan tanah berkualitas baik, baru dilakukan pengaspalan ulang.
"Perbaikan jalan yang rusak di bekas galian saluran air limbah itu menjadi tanggung jawab pusat karena program pembangunannya berasal dari pusat," katanya.
Perbaikan jalan di bekas galian saluran air limbah tersebut juga menjadi syarat wajib yang harus dipenuhi oleh pelaksana program apabila akan melanjutkan kegiatan yang sama pada tahun ini.
"Kami tidak akan memberikan izin penggalian jika kerusakan jalan belum tertangani," katanya.
Toto pun berharap, jalan yang dilalui saluran air limbah bisa diaspal secara penuh tidak hanya di bekas galiannya saja.
"Selama ini, pengaspalan hanya dilakukan di bekas galian saja sehingga ada perbedaan kondisi aspal. Selain kurang nyaman dilalui, secara estetika pun tidak terlihat bagus," katanya.
(E013)
Berita Lainnya
WWF ke-10 di Bali memberi manfaat ekonomi UMKM-pariwisata
Minggu, 21 April 2024 1:08 Wib
Indonesia menawarkan proyek air 9,6 miliar dolar AS
Sabtu, 20 April 2024 20:53 Wib
Sandiaga menawarkan "melukat" untuk 35 ribu peserta WWF-10 di Bali
Sabtu, 20 April 2024 17:51 Wib
Warga peroleh edukasi keselamatan transportasi air
Sabtu, 13 April 2024 5:18 Wib
Wisatawan pantai selatan DIY-Jabar perlu waspadai pasang air
Jumat, 12 April 2024 13:51 Wib
1.300 wisatawan banjiri Jatiluwih Tabanan, Bali
Rabu, 10 April 2024 19:33 Wib
IBI membuka posko kesehatan mendekatkan kebidanan kepada pemudik
Rabu, 10 April 2024 16:03 Wib
Meski tergenang rob, Jalur Pantura Sayung Demak, Jateng, bisa dilintasi kendaraan pemudik
Selasa, 9 April 2024 2:08 Wib