Bantul belum dapat tambahan kuota elpiji 3kg

id kuota gas elpiji

Bantul belum dapat tambahan kuota elpiji 3kg

Foto ilustrasi gas elpiji (Foto Antara/doc)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga kini belum mendapat tambahan kuota elpiji tiga kilogram sebesar 25 persen dari Pertamina seperti yang telah diusulkan sebelumnya.

"Belum ada tambahan kuota, sehingga kuota elpiji untuk Bantul saat ini masih sekitar 22 ribu tabung per hari, sebenarnya kuota asli sebanyak 19.800 tabung, namun di Januari ini ada tambahan enam persen," kata Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto di Bantul, Selasa.

Menurut dia, usulan tambahan kuota elpiji 25 persen dari kuota asli yang sebanyak 19.800 tabung telah diusulkan sejak akhir 2014 karena mempertimbangkan pertumbuhan industri mikro dan rumah tangga, termasuk kemungkinan migrasi konsumen dari 12 kilogram ke tiga kilogram.

"Kami belum tahu alasannya kenapa, karena itu (tambahan) merupakan kewenangan Pertamina, meski begitu jika usulan disetujui kemungkinan tambahan kuota paling cepat direalisasikan sekitar Maret mendatang," kata Sulistyanto.

Ia mengatakan, meskipun Kabupaten Bantul belum mendapat tambahan kuota elpiji bersubsidi tersebut, namun pihaknya mengklaim ketersediaan elpiji tiga kilogram di wilayah Bantul masih aman dan mencukupi kebutuhan konsumen.

"Kalau untuk elpiji, saya mengatakan kondisinya normal, karena kalau sampai ada orang mondar-mandir membawa elpiji untuk menawarkan ke warung-warung (pengecer) itu berarti stok elpiji di warung masih ada," katanya.

Meski stok masih mencukupi, namun pihaknya tidak membantah harga elpiji tiga kilogram di tingkat pengecer masih tinggi mencapai Rp20 ribu per tabung, hal itu karena pihaknya tidak dapat mengendalikan harga di tingkat pengecer.

"Kalau harga resminya dari pangkalan sekitar Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per tabung, namun kalau sampai tingkat pengecer itu di luar kendali kami, karena keberadaannya (pengecer) tidak diatur dalam regulasi," katanya.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024