Disparbud Yogyakarta menata Ketandan memanfaatkan danais

id ketandan

Disparbud Yogyakarta menata Ketandan memanfaatkan danais

Gapura Kampung Ketandan Yogyakarta (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta merencanakan menata kawasan Ketandan dengan memanfaatkan dana keistimewaan, untuk semakin menguatkan ciri khas kawasan yang dulu banyak ditinggali warga Tionghoa itu.

"Salah satu perencanaan kami adalah menambah gapura khas Tiongkok di sisi timur Jalan Ketandan, yang serupa dengan bentuk gapura yang sudah ada di sisi barat jalan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharso di Yogyakarta, Minggu.

Selain itu, penataan kawasan juga akan dilakukan dengan menguatkan karakter bangunan yang berada di sepanjang Jalan Katandan melalui proses rehabilitasi dan pemasangan "lighting" di sejumlah titik guna menonjolkan keindahan bangunan saat malam hari.

"Pemasangan lampu akan dilakukan di beberapa rumah yang memiliki arsitektur khas Tiongkok," kata Eko yang juga akan melakukan perbaikan jalan di kawasan itu.

Anggaran untuk penguatan karakter Ketandan melalui dana keistimewaan tersebut adalah sekitar Rp4 miliar yang juga akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta pada tahun ini.

Selain itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta juga merencanakan perbaikan untuk sejumlah bangun-bangunan seperti gardu listrik kuno di Kotagede dan Kotabaru.

"Tahun ini, kami juga menyusun perencanaan perbaikan untuk berbagai rumah atau ndalem yang masuk kategori warisan budaya seperti rumah-rumah penduduk di Bintaran dan Ndalem Kaneman," katanya.

Eko mengatakan sudah mengusulkan pembelian tanah dan bangunan warisan budaya yang berada di kawasan Kraton dan Kotagede ke Bagian Tata Pemerintahan Kota Yogyakarta.

Bangunan itu akan direhabilitasi dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas seperti tempat atraksi budaya sekaligus memperkuat karakter suatu kawasan.

"Kami juga terus menguatkan kerja sama dengan sejumlah universitas yang memiliki Fakultas Ilmu Budaya untuk mata kuliah budaya `gagrag Ngayogyakarta`," kata Eko.

(E013)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024