Menkop: pengembangan koperasi kunci kurangi ketergantungan impor

id menkop AAGN Puspayoga

Menkop: pengembangan koperasi kunci kurangi ketergantungan impor

Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (Foto Antara/Andika Wahyu)

"Tanah kita "gemah ripah loh jinawi" tapi nyatanya semua masih impor, kedelai impor, susu impor, buah impor. Usaha pemerintah untuk mengurangi itu (impor) harus didukung masyarakat melalui koperasi," kata Puspayoga
Sleman (Antara Jogja) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah AAGN Puspayoga mengatakan pengembangan koperasi merupakan upaya kunci untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap berbagai produk serta bahan pangan impor.

"Tanah kita "gemah ripah loh jinawi" tapi nyatanya semua masih impor, kedelai impor, susu impor, buah impor. Usaha pemerintah untuk mengurangi itu (impor) harus didukung masyarakat melalui koperasi," kata Menteri Puspayoga usai dialog dengan anggota Koperasi Gemah Ripah di Pasar Induk Buah dan Sayur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, melalui koperasi, kesejahteraan pelaku usaha kecil menengah (UKM) serta para petani akan merata sehingga mereka akan lebih memiliki kemampuan untuk mencukupi berbagai kebutuhan permodalan, bahan baku serta pupuk secara lebih maksimal.

Upaya tersebut, menurut dia, seperti yang dilakukan pemerintah Singapura, Jepang dan Eropa di mana ketergantungan terhadap produk impor mampu ditangkal dengan membesarkan eksistensi koperasi.

"Banyak contoh misalnya koperasi konsumen di Singapura yang mampu menguasai 60 persen bisnis retail di negaranya sendiri, selanjutnya koperasi pertanian "Jenoh" di Jepang, koperasi susu "Campina" di Eropa," kata dia.

Dengan kesejahteraan yang merata, maka menurut dia daya saing produk yang dihasilkan oleh UKM atau petani akan lebih kompetitif dan mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Apalagi ekonomi di Indonesia hampir 90 persen dikontribusikan oleh UKM.

Indonesia, menurut dia, pada dasarnya telah memiliki modal pengalaman cukup panjang dalam pengembangan koperasi, yang terbukti dengan keberadaan berbagai jenis koperasi yang cukup bagus seperti koperasi simpan pinjam, serta koperasi susu."Cuma perkembangannya lambat," kata Puspayoga.

Oleh sebab itu, kata dia, untuk membangun ekonomi kerakyatan koperasi ke depan perlu mendapatkan porsi lebih besar dari sebelumnya. "Bahkan di dalam UUD sendiri kan juga sudah jelas bahwa perekonomian kita itu berbasis gotong royong, dan gotong royong itu ya koperasi," kata dia.

Kunjungan Menteri Puspayoga ke Pasar Induk Buah dan Sayur Gamping, Sleman, DIY, bertujuan memeroleh berbagai masukan melalui forum anggota Koperasi Gemah Ripah yang merepresentasikan UKM dan koperasi yang ada di pusat grosir buah dan sayur terbesar di DIY ini.***3***

(T.L007)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024