Puspayoga : koperasi di Indonesia mampu sejahterakan masyarakat

id koperasi

Puspayoga : koperasi di Indonesia mampu sejahterakan masyarakat

Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (Foto Antara/Andika Wahyu)

Sleman (Antara Jogja) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah AA Ngurah Puspayoga mengatakan koperasi memang sebagai sokoguru perekonomian Indonesia sehingga perlu dibina dan dibimbing oleh pemerintah.

"Koperasi di Indonesia bisa dikembangkan menjadi lebih besar dan mampu mensejahterakan masyatakat, memang diakui perkembangan koperasi di Indonesia perkembangannya lambat," kata AA Ngurah Puspayoga, saat mengunjungi Koperasi Gemah Ripah di Pasar buah Gamping, Sleman, Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, peran dan bantuan pemerintah dalam berbagai bidang untuk kemajuan koperasi masih sangat diperlukan.

"Namun, yang jelas di Indonesia koperasi yang baik juga ada bahkan sudah diakui dunia," ucapnya.

Ia mengatakan, saat ini Kementerian Koperasi melakukan kerja sama dengan kementerian terkait untuk lebih mendorong tumbuh kembangnya Koperasi.

"Seperti halnya berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk kemudahan penerbitan izin pada pelaku UKM yang nantinya cukup diproses pada tingkat Kecamatan," tuturnya.

Puspayoga mengatakan, Kementarian Koperasi juga melakukan kerjasama dengan Bank BRI, yang nantinya UKM akan diberikan fasilitas semacam kartu kredit yang bisa dipergunakan untuk kepastian usaha dan mempermudah akses modal.

Di hadapan para pedagang buah tersebut, Puspayoga mengatakan bahwa saat ini buah impor memang masih banyak beredar di Indonesia tetapi persentasenya masih banyak buah lokal.

"Kalau saja saemua masyarakat mengkomsumsi buah lokal maka petani buah Indonesia akan lebih sejahtera. Namun, hal tersebut sulit terjadi, karena buah impor masih ada, karena memang kita masih membutuhkan," ujarnya.

Ia mengatakan, nilai buah impor memang masih kecil dibanding buah lokal, dan kualitas buah lokal juga tidak kalah dengan buah impor, maka masyarakaat diharapkan untuk mengkumsumsi buah lokal lebih banyak dibanding buah impor.

"Untuk mewujudkan kebutuhan pokok termasuk buah-buahan maka pemerintah mencanangkan program swasembada pangan, untuk mewujudkan hal tersebut perlu peran dan dukungan masyarakat," ucapnya.

Memang diakui pemerintah masih impor beberapa komoditas, meskipun kualitas barang lokal sendiri masih cukup baik.

"Namun, dengan kesadaran dan keiningan masyarakat untuk mengkomsumsi atau menggunakan barang produksi dalam negeri, maka barang impor lambat laun akan berkurang," katanya.

Sedangkan Ketua Koperasi Gemah Ripah Pasar Buah Gamping, Suharsini mengatakan, anggota Koperasi Gemah Ripah sampai saat ini ada 163 orang, semuanya pedagang di Pasar Buah Gamping dan tenaga, sedangkan jumlah kiosnya ada 154.

"Sesuai kesepakataan anggota, maka SHU tiap tahunnnya tidak dibagi, tetapi dipergunakan untuk perawatan dan pengembangan. Dan mungkin haanya satu-saatunya di Indonesia bahwa Pasar Buah Gamping ini semua kiosnya bersertifikat," kata Suharsini.

(V001)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024