DIY ambil alih pengelolaan TPA Sampah Piyungan

id sampah

DIY ambil alih pengelolaan TPA Sampah Piyungan

Ilustrasi tempat pembuangan sampah (TPA) (Foto Antara/doc)

Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai tahun ini mengambil alih pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Piyungan yang sebelumnya dikelola dua kabupaten dan satu kota di wilayah provinsi ini.

"Sebelumnya memang dikelola Kartamantul (Yogyakarta, Sleman dan Bantul), namun per 1 Januari 2015 dikelola provinsi, mungkin Pemda DIY punya program untuk pengelolaannya," kata Kepala UPT Kebersihan, Persampahan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Bantul, Surono, Minggu.

Menurut dia, alasan Pemda DIY untuk mengelola TPA Sampah yang terletak di Desa Sitimulyo Bantul dan dimanfaatkan tiga wilayah di DIY tersebut secara pasti pihaknya tidak mengetahui, namun rencananya sistem pengelolaannya akan berbeda dengan sebelumnya.

"Selama ini waktu kami (Sekretariat Bersama Kartamantul) pegang menerapkan sistem `control landfil`, untuk DIY ini rencananya dengan sistem `sanitary landfil` namun untuk saat ini sepertinya masih `control landfil`," katanya.

Ia menjelaskan, pengelolaan sampah sistem `control landfil` yakni penimbunan sampah dengan tanah dilakukan hanya ketika telah mencapai ketinggian tertentu, sedangkan sistem `sanitary landfill` penimbunan sampah dengan tanah dilakukan setiap hari.

Namun demikian, kata dia sampai saat ini pihaknya belum mengetahui apakah dua kabupaten dan satu kota di DIY tersebut akan dilibatkan dalam pengelolaan sampah di TPA Sampah Piyungan atau tidak.

Sementara itu, terkait volume sampah setiap hari yang dibuang ke TPA Sampah Piyungan tersebut, menurutnya dari tahun ke tahun meningkat, sehingga memang perlu perluasan wilayah maupun teknologi agar semakin lama tidak menjadi permasalahan tersendiri.

"Kalau dari Bantul saat ini sudah mencapai 14 persen, naik dari tahun 2010 masih 10 persen. Kalau saat ini sampah yang dibuang di TPA piyungan kisaran 450 ton per hari, berarti dari Bantul sekitar 60 ton per hari," katanya.

Ia mengatakan, timbunan sampah di TPA Piyungan tersebut sebagian besar sampah organik yang mencapai sekitar 50 sampai 60 persen, kemudian sisanya sampah nonorganik dan sampah rumah tangga seperti plastik-plastik.

(KR-HRI)