Sleman, (Antara Jogja) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo bersama pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Julisetiono Dwiwasito, Selasa meninjau lokasi bencana alam punting beliung yang melanda wilayah Kecamatan Seyegan pada Sabtu (14/2) dan Minggu (15/2).
"Bencana puting beliung ini menimbulkan banyak korban harta benda, meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun kerugian yang ditimbulan mencapai puluhan juta rupiah, bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah," kata Sri Purnomo.
Lokasi terparah yang kena bencana puting beliung di wilayah Seyegan tersebut ada di Desa Margokaton di Padukuhan Bantulan, dimana kerusakan yang ditimbulkan ada beberapa pohon yang menimpa sejumlah rumah warga milik warga.
Sementara di Desa Margodadi, Seyegan di Padukuhan Grogol juga terdapat sejumlah rumah yang tertimpa pohon jati hingga mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan.
Sedang di Padukuhan Kandangan rumah beberapa warga juga mengalami rusak berat semuanya diakibatkan tertimpa pohon jati maupun sengon. Di padukuhan Kadipiro Margodadi rumah yang mengalami kerusakan berat milik Ngadiman dan Nur Giyanto, sedang di Padukuhan Pete rumah yang tertimpa pohon ada satu yaitu milik Nanang S dan mengalami kerusakan ringan.
Saat Bupati Sleman melakukan peninjauan warga setempat masih melakukan gotong royong/kerja bakti memperbaiki rumah yang tertimpa pohon, baik yang rusak berat maupun ringan.
"Kami berharap agar masyarakat saling bahu membahu bergotong royong membantu memperbaiki rumah yang terkena bencana," katanya.
Ia mengatakan, diharapkan agar masyarakat selalu waspada apabila ada tanda-tanda yang tidak biasanya, misalnya awan tebal dan gelap, bahkan dalam kondisi panaspun harus waspada kalau tidak biasanya.
"Yang jelas bantuan dari pemerintah dalam hal ini BPBD tentu ada dan perlu dikoordinasikan," katanya.
Pada kesempatan tersebut bupati juga memberikan bantuan uang secara pribadi kepada salah satu warga padukuhan Grogol yang rumahnya tertimpa pohon, yang bersangkutan sudah tidak mempunyai suami karena telah meninggal dunia dan belum dikaruniai anak, hidupnya juga hanya sebagai buruh serabutan. ***4***
(U.V001)
Berita Lainnya
Cuaca ekstrem rusakkan 45 rumah di Semarang, Jateng
Sabtu, 23 Maret 2024 20:41 Wib
Puting beliung rusak 69 rumah warga
Selasa, 12 Maret 2024 11:37 Wib
Puting beliung terpa lima kecamatan
Selasa, 12 Maret 2024 5:26 Wib
Puting beliung rusakkan 157 rumah warga
Rabu, 28 Februari 2024 20:39 Wib
Selama Maret-Apri 2024, warga harus waspada puting beliung
Selasa, 27 Februari 2024 14:57 Wib
16 rumah rusak diterjang puting beliung
Minggu, 25 Februari 2024 16:49 Wib
Hujan lebat hingga sedang terpa Indonesia
Minggu, 25 Februari 2024 7:10 Wib
Puting beliung di Bandung bukan perubahan iklim, beber BRIN
Sabtu, 24 Februari 2024 18:49 Wib