Bantul (Antara Jogja) - Kepolisian Sektor Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelidiki kasus penemuan bayi perempuan di wilayah Pedukuhan Kedaton, Desa Pleret pada Kamis (19/2) malam.
Kepala Unit Resere Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Pleret Ipda Sumarman di Bantul, Jumat, mengatakan pihaknya telah memanggil dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap siapa pelaku pembuang bayi perempuan yang diperkirakan berusia satu hari itu.
"Kami juga berkoordinasi dengan dinas terkait, kalau memang (bayi) harus diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) ya akan kami serahkan," katanya.
Pihaknya sampai saat ini masih belum dapat memastikan pelaku pembuang bayi tersebut, namun dugaan sementara, pelakunya adalah orantuanya karena punya maksud menutupi hasil hubungan `gelap` mereka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun petugas, bayi yang diperkirakan seberat 3,3 kilogram tersebut pertama kali diketahui warga tergeletak di bawah gerobak bakso di depan rumah toko (ruko) pedukuhan Kedaton pada Kamis (19/2) sekitar pukul 19.30 WIB.
Warga yang menemukan bayi di saat hujan deras tersebut kemudian membawa bayi yang masih hidup tersebut ke Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Pleret untuk mendapatkan perawatan secara intensif.
"Tali pusarnya kemudian kami potong karena terlalu panjang, akan tetapi kondisi bayi sehat," kata seorang perawat Puskesmas Pleret Yohanna Enjang Rukmanti.
Menurut dia, saat ditemukan, terdapat bercak-bercak darah pada tubuh bayi tersebut, kemudian tangan dan kaki bayi ini juga membiru yang kemungkinan akibat proses persalinan, disamping itu, bayi yang ditemukan dalam keadaan telanjang ini juga penuh dengan pasir.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Kasim Akbar Bantilan mengatakan, penemuan bayi di Pedukuhan Kedaton pada Kamis (19/2) malam merupakan kasus yang pertama pada tahun ini.
Menurut dia, pada tahun lalu, setidaknya terdapat lima kasus penemuan bayi, termasuk di antaranya bayi yang meninggal akibat digunakan untuk memukul ular oleh ayahnya di Pedukuhan Salam, Bangunjiwo, Kasihan pada akhir tahun lalu. "Rata-rata (bayi) meninggal dunia saat ditemukan, dan untuk pelakunya yang tertangkap pasti akan dijatuhi hukuman, sekalipun mereka adalah orangtuanya sendiri," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Dokter: Bayi kuning akibat peningkatan kadar bilirubin
Minggu, 21 April 2024 0:10 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
MPASI dikonsumsi bayi jangan ditambahi bumbu
Sabtu, 3 Februari 2024 6:07 Wib
Ahli gizi imbau hindari blender untuk membuat makanan pendamping ASI
Kamis, 1 Februari 2024 13:05 Wib
Lahirkan bayi lebih kecil jika ibu hamil isap asap rokok
Rabu, 31 Januari 2024 4:39 Wib
Miris, lakukan hubungan gelap, sepasang ART gugurkan bayi
Kamis, 25 Januari 2024 14:47 Wib
Puluhan warga keracunan gas pabrik
Minggu, 21 Januari 2024 6:39 Wib
Bayi berkemih bukan kekurangan ASI
Senin, 8 Januari 2024 5:03 Wib