Satpol PP Gunung Kidul razia gelandangan

id satpol pp

Satpol PP Gunung Kidul razia gelandangan

Ilustrasi. Satpol PP (Foto Antara/Dok)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merazia pengemis, gelandangan, dan orang terlantar di seputaran Kota Wonosari.

Dalam razia itu di Gunung Kidu, Senin, petugas berhasil mengamankan seorang pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT), untuk kemudian dikirim ke Panti Sosial Bantul.

"Razia hari ini di seputaran Kota Wonosari mendapatkan seorang gangguan jiwa," kata Kasatpol PP Gunung Kidul Agus Hartadi.

Ia mengatakan razia dilakukan sebagai implementasi Peraturan Daerah (Perda) DIY Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gelandang dan Pengemis. Diharapkan razia itu mewujudkan DIY bebas PGOT pada 2015.

Ke depan, kata Agus, razia akan digiatkan ke seluruh wilayah Gunung Kidul, sehingga pada 2015 sudah bebas PGOT.

"Razia akan rutin digelar dalam sebulan akan dilakukan dua kali, agar Gunung Kidul bebas dari gelandangan," katanya.

Dia menjelaskan seluruh hasil razia akan dikirim ke panti sosial di Sewon, Bantul, untuk mendapatkan pembinaan, yakni dengen memberikan pelatihan wirausaha.

"Diharapkan keluar dari panti bisa mandiri. Nantinya yang sudah dilatih di panti sosial bisa mandiri," katanya.

Untuk menampung PGOT dan masalah sosial lainnya, Pemda DIY membangun proyek "Desaku Menanti", yakni perumahan yang digunakan untuk pengemis dan gelandangan DIY yang dibangun di Nglanggeran, Patuk.

Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi mengatakan pembangunan akan dilaksanakan dalam beberapa tahap.

Tahap pertama, administrasi dan pembukaan lahan. Tahap kedua yang akan dimulai April untuk pembangunan.

"Proyek pembanguanan akan terus dibangun, tetapi memang membutuhkan proses," katanya.

Untung mengatakan pembangunan perumahan akan dikerjakan oleh orang yang akan menghuni didampingi oleh ahli. Masing-masing kepala keluarga mendapat kucuran anggaran Rp30 juta.

"Yang membangun mereka sendiri jadi bisa merasa memiliki," kata dia.

Nantinya, setelah selesai pembangunan perumahan tersebut, dan ditinggali oleh sekitar 70 KK, mereka akan diberikan bantuan agar lebih produktif.

"Nantinya akan dibangun sarana penunjang perekonomian. Bantuan dalam bentuk KUBE," katanya. ***2***�

(U.KR-STR)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024