BNPB: 12 korban longsor Sukabumi berhasil ditemukan

id longsor

BNPB: 12 korban longsor Sukabumi berhasil ditemukan

Tanah longsor, ilustrasi (Foto Antara)

Jakarta (Antara Jogja) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan 12 korban longsor di Kampung Cimerak, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berhasil ditemukan dan dievakuasi pada Minggu, pukul 17.32 WIB.

"Semua korban yang tertimbun longsor sudah ditemukan. Jumlah korban 12 jiwa meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Sebelumnya, tim gabungan pencarian korban longsor itu telah menemukan 10 korban pada pukul 17.15 WIB, dan masih melakukan pencarian terhadap dua korban yang tertimbun longsor lainnya.

Adapun 12 korban tewas yang telah ditemukan adalah Maya (13), Aisyah (50), Sopardi panggilan Opan (56), Dede (40), Elsa (15), Egi (6), Jamilah/Nyinyin (37), Lisdiawati (4), Lilis (36), Abdul Muti (42), Aldi (12), dan Deni (40).

Ia mengatakan sebanyak 97 kepala keluarga (290 jiwa) saat ini mengungsi ke balai desa, tenda pengungsi, dan ke tempat kerabatnya.

Sekitar 300 personel tim gabungan BPBD Kabupaten Sukabumi, BNPB, TNI, Polri, Tagana, SAR, PMI, SKPD, relawan, dunia usaha, dan masyarakat melakukan evakuasi dan pananganan darurat.

Dalam pencarian korban itu, satu alat berat dan dua dump truk dikerahkan untuk membersihkan material longsor.

Bencana longsor yang terjadi pada Sabtu (28/3) tersebut disebabkan hujan deras selama dua setengah jam sehingga air dari Gunung Merak melimpah ke perkampungan.

Tebing setinggi 20 meter dengan panjang sekitar 200 meter longsor menutup akses jalan Sukalarang - Cireungas.

Lebih lanjut Sutopo mengatakan banyak daerah di Kabupaten Sukabumi yang rawan longsor.    

"Bertambahnya penduduk dan permukiman yang menempati daerah rawan longsor tanpa didukung oleh mitigasi struktural dan nonstruktural yang memadai menyebabkan risiko tinggi longsor," katanya.
M052
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024