Bantul awasi migrasi konsumen elpiji 12 kilogram

id elpiji

Bantul awasi migrasi konsumen elpiji 12 kilogram

Elpiji 12 kg (antarafoto.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengawasi migrasi atau peralihan konsumen elpiji 12 kilogram ke tiga kilogram pascakenaikan harga elpiji 12 kilogram.

"Kenaikan harga elpiji 12 kilogram jelas berdampak pada migrasi, namun jangan sampai migrasi dilakukan konsumen yang tidak berhak, ini yang terus kami pantau dan awasi," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Bantul, Sulistyanto, Rabu.

Menurut dia, kenaikan harga elpiji nonsubsidi dari Rp140 ribu menjadi Rp150 ribu per tabung beberapa waktu lalu mengakibatkan sebagian konsumen beralih menggunakan elpiji tiga kilogram yang secara perbandingan harga lebih murah.

Oleh sebab itu, kata dia, perlu dilakukan pengawasan agar konsumen yang tidak berhak seperti hotel, rumah makan, dan pengusaha dengan modal di atas Rp50 juta tidak beralih menggunakan elpiji tiga kilogram, karena akan berpengaruh terhadap stok.

"Sudah ada tim yang terdiri dari dua orang yang memantau setiap hari di lapangan, termasuk memantau ketersediaan elpiji di pangkalan, karena kami tidak ingin ada penyimpangan," kata Sulistyanto.

Ia mengatakan, hasil pemantauan di lapangan terjadi migrasi konsumen elpiji sekitar tiga sampai empat persen yang berasal dari rumah tangga dan industri mikro, namun tidak dipermasalahkan karena mereka berhak gunakan barang bersubsidi tersebut.

"Saya katakan sejauh ini tidak ada kecurigaan yang mengarah pada penyimpangan, karena migrasi masih terjadi pada konsumen rumah tangga dan industri mikro, kami minta pengusaha besar tidak ikut-ikutan beralih," katanya.

Menurut dia, tim yang diterjunkan untuk memantau hotel, rumah makan dan industri besar terkait penggunaan elpiji 12 kilogram juga dibekali dengan surat peringatan yang ditujukan kepada pengusaha jika ditemukan ada penyimpangan barang bersubsidi ini.

"Tim juga menggali informasi dari masyarakat, sehigga kalau ada laporan misalnya rumah makan menggunakan gas tiga kilogram dan informasinya jelas, tim yang sudah siap dengan surat tersebut akan memberi peringatan," katanya.

KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024