30 peserta lolos seleksi Dimas-diajeng Cilik Sleman

id dimas

30 peserta lolos seleksi Dimas-diajeng Cilik Sleman

Ilustrasi (duniajogja.com)

Sleman (Antara Jogja) - Sebanyak 30 peserta atau 15 pasang peserta terpilih sebagai finalis dalam seleksi Dimas Diajeng Cilik Kabupaten Sleman 2015, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Ke-30 peserta tersebut dipilih berdasarkan seleksi yang sangat ketat dan objektif oleh dewan juri yang masing-masing berkompeten di bidangnya," kata Ketua Panitia Pemilihan Aryanti Dyah Maharani, Kamis.

Menurut dia, dewan juri terdiri atas praktisi atau penggiat bidang pariwisata, intelegensi, psikologi, unjuk bakat, dan tes psikologi.

"Para finalis ini akan berlaga memperoleh Gelar Dimas Diajeng Cilik Sleman 2015," katanya.

Ia mengatakan para finalis akan menjalani serangkaian kegiatan pembekalan diantaranya tentang kebudayaan dan destinasi wisata Sleman dan DIY.

"Selain itu juga wisata budaya Jamasan Ageng, pemberdayaan anak, bakti sosial, dan famtrip ke berbagai destinasi," katanya.

Aryanti mengatakan, dijadwalkan malam grand final akan diselenggarakan pada 10 Mei 2015 di Auditorium RRI Yogyakarta.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi berharap event pemilihan Dinas Diajeng Cilik Sleman 2015 ini dapat berjalan dengan lancar dan bahkan lebih baik dari penyelenggaraan event serupa pada 2013.

"Diharapkan maksud dan tujuan Pemilihan Dimas Diajeng Cilik Sleman 2015 untuk mencari potensi generasi muda sejak dini dan mampu mengemban sebagai duta kebudayaan dan pariwisata bagi Kabupaten Sleman pada khususnya benar-benar dapat terealisasi," katanya.

Ia mengatakan, Dimas Diajeng Cilik Sleman diharapkan bisa menjadi generasi awal bagi keberadaan Dimas Diajeng Sleman sebagai salah satu ikon sumberdaya manusia yang mumpuni, sehat, cerdas, kreatif, enerjik, berwawasan luas.

"Selain itu diharapkan mampu mengedepankan jati diri budaya lokal serta mendukung kemajuan Kabupaten Sleman, khususnya di bidang kebudayaan dan pariwisata," katanya.

Ia mengatakan, yang tidak kalah pentingnya adalah implementasi nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari tentang pola pikir, pola sikap, dan pola tindaknya.

"Dengan demikian ikon sebagai generasi yang berkualitas juga dibarengi dengan perilaku dan sikap panutan yang dapat dijadikan contoh bagi generasi sebayanya," katanya.
V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024