DIY lluncurkan posbindu antisipasi penyakit tidak menular

id posyandu

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan 440 Pos Pembinaan Terpadu  di tiap kelurahan atau desa untuk mengantisipasi peningkatan kasus penyakit tidak menular yang cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

"Penyakit tidak menular ini sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Harapannya, melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), masyarakat lebih memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit tidak menular," kata Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PMT) Kementerian Kesehatan Ekawati Rahajeng saat peluncuran Posbindu di Yogyakarta, Kamis.

Penyakit tidak menular yang biasanya diderita masyarakat di antaranya adalah tekanan darah tinggi, diabetes melitus, jantung, ginjal, dan kanker. Penyakit tersebut tidak menunjukkan gejala awal, dan biasanya diketahui saat sudah parah.

Menurut dia, penyakit tidak menular tersebut menyerap sekitar 37 persen dari biaya kesehatan dan penyakit tersebut memiliki risiko kematian yang cukup tinggi.

"Oleh karena itu, agar terhindar dari penyakit itu perlu ada pencegahan sejak dini dengan rajin mengontrol kesehatan," katanya.

Program posbindu sudah digulirkan secara nasional dan saat ini ada sekitar 13.000 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Namun, posbindu di DIY cukup istimewa karena melibatkan semua pihak mulai dari instansi pemerintah hingga masyarakat," katanya.

Saat ini, di DIY sudah ada sebanyak 196 posbindu yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten. Jumlahnya ditargetkan terus meningkat menjadi 440 posbindu pada 2017. Posbindu tersebut dikelola oleh sebanyak 662 kader kesehatan.

Setiap posbindu juga akan dilengkapi dengan peralatan pengecekan kesehatan sederhana yang bisa membantu masyarakat mengontrol kesehatan.

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar pada 2013, prevalensi penderita penyakit tidak menular di DIY terus mengalami peningkatan. Penderita diabetes melitus naik dari 1,8 persen pada 2010 menjadi tiga persen pada 2013, hipertendi naik dari 8,1 persen menjadi 12,1 persen.

"Dari hasil riset juga diketahui bahwa 80 persen penyebab kematian di DIY adalah penyakit tidak menular tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Arida Oetami.

Ia menyebut upaya yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari penyakit tidak menular adalah dengan melakukan cek kesehatan secara rutin meskipun tidak sedang sakit, diet yang sehat, memperbanyak aktivitas fisik, istirahat seimbang dan mengelola stres.

Sedangkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, makanan yang sehat justru berasal dari makanan yang dimasak di rumah, bukan makanan di restoran.

"Sekarang sudah banyak makanan `fast food`. Makanan jenis itu justru dipertanyakan bagaimana proses pengolahannya dan cenderung tidak sehat yang bisa memicu berbagai penyakit," katanya.

Ia berharap masyarakat bisa mengubah kebiasaan tersebut dengan lebih banyak mengolah makanan dan mengonsumsi makanan yang diolah di rumah karena lebih terjamin kesehatannya.

Sedangkan keberadaan posbindu, Sultan berharap agar layanan yang diberikan bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara luas.
(E013)