Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mentargetkan 144 desa sudah menggunakan sistem informasi desa atau SID pada akhir Juni.
Kepala Bidang Statistik Perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Saptoyo di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan, saat ini baru 54 desa yang menerapkan sistem informasi desa (SID) tersebut.
"SID sudah dikembangkan sejak 2011, dan saat ini sudah ada 54 desa yang melaksanakan, namun yang aktif baru 23 desa," kata Saptoyo.
Ia mengatakan fungsi dari sistem informasi�ini diharapkan bisa menyajikan data yang valid terkait dengan kondisi riil di masyarakat, baik itu mulai dari angka kemiskinan, jumlah penduduk hingga potensi yang dimiliki desa.
"SID berfungsi banyak sekali, salah satunya digunakan untuk proses validasi data dari pemerintah, khususnya masalah kemiskinan. SID nanti juga akan memuat angka kemiskinan partisipatif," katanya.�
Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi mengatakan SID berfungsi untuk akurasi data, sehingga jika diterapkan dengan benar maka permasalahan kesalahan penyaluran bantuan kemiskinan tidak akan terjadi lagi.
"Datanya berbasis ke masyarakat, dan pihak lain tidak akan campur tangan," katanya.
Immawan berjanji akan melakukan koordinasi dengan SKPD terkait. Sehingga permasalahan sudah yang mungkin terjadi bisa diantisipasi.
"Kami akan mendukung program tersebut karena manfaatnya cukup besar. Bagi pemerintah dana Rp400 juta sebagai estimasi SID di 144 desa murah," kata Immawan.
Sementara itu, aktivis Idea Tri Wahyuni Suci mengatakan penerapan SID meliputi pelayanan masyarakat, validasi data kemiskinan dan website desa. Namun demikian, pihaknya mengakui ada kendala yang dihadapi yakni jaringan internet. "Semua harus berada pada satu server, dan yang bisa mengadakan itu adalah pemkab," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Bantul perkuat manajemen pengelolaan rintisan Desa Budaya
Selasa, 26 Maret 2024 9:22 Wib
"Kitaro Tanjou" film versi lengkap "yokai"
Senin, 25 Maret 2024 7:05 Wib
Wae Rebo, NTT, desa tercantik kedua di dunia
Rabu, 20 Maret 2024 19:52 Wib
Pengembangan desa wisata di Indonesia harus lestarikan lingkungan
Senin, 18 Maret 2024 11:33 Wib
ULM pasang penjernih air untuk masyarakat pesisir
Senin, 18 Maret 2024 5:16 Wib
"Badarawuhi di Desa Penari", tayang di AS
Sabtu, 16 Maret 2024 16:04 Wib
Meluas, banjir di Demak, Jateng, 44 desa terendam
Sabtu, 16 Maret 2024 12:25 Wib
Perangkat desa dan honorer tak dapat THR
Jumat, 15 Maret 2024 19:45 Wib