BLH Bantul fasilitasi petani dapatkan pupuk kompos

id kompos

BLH Bantul fasilitasi petani dapatkan pupuk kompos

ilustrasi (Foto Antara/Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta memfasilitasi petani daerah ini untuk mendapatkan pupuk kompos yang diolah dari sampah pasar berupa sisa sayuran maupun buah-buahan.

"Bagi petani maupun masyarakat yang menginginkan pupuk kompos bisa langsung datang ke pasar, akan tetapi lebih baik ke sini (kantor BLH, Red) dulu, biar nanti kami arahkan," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bantul, Eddy Susanto, di Bantul, Minggu.

Pihaknya telah menjalin kerja sama dengan lima pasar tradisional di daerah ini untuk memproduksi pupuk kompos dari sisa sayuran maupun buah-buahan yang sudah membusuk, dan hasilnya dapat membantu petani dalam kegiatan bercocok tanam.

Ia menyebutkan, lima pasar tradisional tersebut adalah Pasar Imogiri, Pasar Niten, Pasar Jejeran, dan Pasar Piyungan serta Pasar Jejeran, mengingat lima pasar tersebut selama ini berpotensi menghasilkan sampah sisa sayuran dalam jumlah cukup banyak.

"Program ini sudah berjalan sejak 2013, dan hasilnya lumayan besar, karena dari lima pasar tersebut mampu memproduksi sekitar 5,5 ton tiap bulan, dan pupuk kompos itu kami berikan cuma-cuma kepada masyarakat," kata Eddy lagi.

Selain untuk menyuburkan tanaman hias dan buah-buahan, kata dia, pupuk kompos tersebut juga cocok bahkan lebih bagus untuk tanaman jagung.

Dia mencontohkan, seperti petani jagung Desa Wijirejo yang telah menikmati hasil panen tanaman palawija tersebut.

"Biasanya tanaman jagung menggunakan pupuk urea, namun jagung di Bulak Karang Desa Wijirejo menggunakan pupuk kompos olahan sisa sayuran dan buah-buahan, ternyata pupuk kompos ini malah lebih bagus dan tidak berbahaya," katanya pula.

Ia mengatakan, dalam memproduksi pupuk kompos atau pengomposan dari bahan baku pada lima pasar tersebut, pihaknya mempekerjakan sekitar 20 orang.

Para pekerja itu setiap bulan mendapatkan honor dari pemerintah melalui BLH Bantul sebesar Rp700 ribu per bulan.

"Kegiatan pengomposan ini akan terus ditingkatkan, bahkan sasaran pasar akan ditambah, ini juga sebagai upaya kami dalam menekan dan mengurangi beban sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Piyungan," katanya lagi.

KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024