Masyarakat temukan lempengan pada elpiji tiga kilogram

id gas

Masyarakat temukan lempengan pada elpiji tiga kilogram

Foto ilustrasi elpiji (Foto Antara/doc)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Masyarakat Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan lempengan besi pada bagian atas tabung elpiji tiga kilogram sehingga menyebabkan masyarakat resah.

"Jumlah lempengan pelat besi itu ternyata tidak hanya satu melainkan tiga," kata warga Kecamatan Putat Soezi Gunawan di Gunung Kidul, Kamis.

Ia mengatakan pada saat akan menukarkan tabung gas melon kosong dirinya melihat ada kejanggalan. Bagian lingkaran atas tabung gas terdapat tempelan lempengan pelat besi berdiameter tiga jari tangan orang dewasa.

Ia khawatir dengan lempengan besi itu karena bisa menambah berat gas sehingga konsumen dirugikan dengan adanya tempelan tersebut.

"Jangan-jangan isinya tidak sesuai dengan yang tertera, kami sebagai masyarakat kecil khawatir," katanya.

Soezi berharap pemerintah kabupaten merespons keluhan masyarakat ini sehingga tidak dirugikan. Sebagai konsumen seharusnya mendapatkan apa yang sudah dibayarkan.

Selain itu kelangkaan gas belum bisa diatasi, saat ini muncul tabung gas disertai pemberat. "Seharusnya pemerintah bertindak cepat, jangan sampai lama," katanya.

Warga lain Supadiyo mengatakan dirinya sempat mencari tahu ke sejumlah pengecer mengenai tabung gas mencurigakan tersebut. Hasilnya, dirinya mendapati tiga tabung gas melon juga ditempeli plat besi. Namun demikian, tempelan itu tidak begitu ketara karena dicat menyerupai warna dasar tabung.

"Saya kemarin waktu beli gas iseng melihat gas yang dijual ternyata ada tiga tabung yang ditempeli pemberat," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi, dan Sumber Daya Mineral (DisperindagESDM) Gunung Kidul Hidayat mengaku belum mengetahui prihal tabung gas melon ditempeli lempengan besi.

Untuk itu dia akan mengutus petugas agar segera melakukan penelusuran. "Kami akan cek ke lapangan, baru nanti bisa ditarik kesimpulan," kata Hidayat.***1***

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024