Bantul gelar lomba kreasi daur ulang sampah

id sampah

Bantul gelar lomba kreasi daur ulang sampah

Ilustrasi (antarafoto.com)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar lomba kreasi daur ulang sampah kategori pelajar dan masyarakat umum untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, 5 Juni.

"Acara ini merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, yang kebetulan di Bantul puncak acarannya digelar sebelum masuk bulan puasa pada 16 Juni," kata Kepala Bidang Penaatan Hukum dan Pengembangan Kapasitas BLH Bantul, Soekamto, di sela lomba di Bantul, Senin.

Menurut dia, lomba kreasi daur ulang sampah kategori pelajar siswa sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) digelar pada Sabtu (30/5) di Aula Komplek Perkantoran Pemda Bantul II, sedangkan untuk masyarakat umum di tempat yang sama.

"Hari ini peserta lomba kreasi daur ulang sampah khusus untuk masyarakat umum, pada kesempatan kali ini diikuti sebanyak 18 peserta baik kelompok maupun perseorangan," katanya.

Sementara pada lomba kreasi daur ulang sampah kategori pelajar lalu, menurut dia, diikuti sebanyak 78 peserta terdiri dari kelompok dan perorangan, namun siswa yang mengikuti lebih dari seratus orang.

Soekamto mengatakan tidak ada tema khusus dalam kreasi daur ulang sampah itu, melainkan setiap peserta bebas membuat produk kerajinan dengan bahan-bahan bekas yang sudah tidak terpakai dan berpotensi menjadi sampah.

"Masing-masing peserta membawa bahan (sampah) sendiri-sendiri dari rumah, kemudian mengolah di sini bersama-sama, mereka bebas berkreasi apa saja, asalkan menggunakan sampah sebagai bahan utama," katanya.

Ia mengatakan setiap karya dari peserta maksimal dikumpulkan pada siang ini untuk dinilai tim juri dari BLH Bantul, dari lomba ini pihaknya akan menentukan beberapa kreasi terbaik untuk mendapatkan hadiah dan uang pembinaan.

"Ada empat kriteria dalam penilaian ini, yakni kerapian, keunikan, kesesuaian bahan dan tingkat kesulitan, maksud kesesuaian bahan adalah barang yang diolah benar-benar sampah dan tentu bisa menjadi barang bernilai ekonomis," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024