Kuota elpiji tiga kilogram ditambah 10 persen

id elpiji

Kuota elpiji tiga kilogram ditambah 10 persen

Stok gas elpiji (Foto Antara)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Kuota distribusi elpiji tiga kilogram di Kota Yogyakarta akan ditambah 10 hingga 12 persen dari kuota sebelumnya selama Ramadhan.

"Sudah ada keputusan dari Pertamina mengenai penambahan kuota elpiji bersubsidi yang akan didistribusikan selama Ramadhan," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, penambahan kuota elpiji tiga kilogram dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan dari masyarakat yang biasanya mengalami kenaikan selama Ramadhan.

"Harapannya, masyarakat bisa memperoleh elpiji bersubsidi dengan mudah. Ketersediaannya selalu ada hingga tingkat pengecer. Masyarakat jangan khawatir kekurangan," katanya.

Pada 2015, Kota Yogyakarta memperoleh tambahan kuota elpiji tiga kilogram sebesar 7,5 persen dibanding kuota 2014 yaitu menjadi 6.265.738 tabung.

Tambahan kuota tersebut lebih kecil dibanding usulan tambahan kuota yang diajukan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Kota Yogyakarta yaitu sebesar 22 persen.

"Pertamina sudah mengatur jumlah elpiji tiga kilogram yang akan didistribusikan setiap saat disesuaikan dengan permintaan. Misalnya saja saat Ramadhan seperti sekarang, jumlah elpiji yang didistribusikan bertambah. Sedangkan saat permintaan berkurang, maka jumlah elpiji yang didistribusikan pun dikurangi. Sudah ada mekanisme seperti itu," katanya.

Meskipun demikian, harga bahan bakar bersubdisi itu di tingkat pengecer masih cukup tinggi yaitu sekitar Rp19.000 hingga Rp20.000 per tabung.

Ia berharap, harga elpiji bersubsidi di tingkat pengecer bisa turun menjadi Rp17.000 per tabung. "Dengan menjual Rp17.000 per tabung, sebenarnya pengecer sudah untung sekitar Rp1.500 per tabung," katanya.

Ketentuan harga eceran tertinggi untuk elpiji tiga kilogram di DIY hanya diatur hingga tingkat pangkalan yaitu ditetapkan Rp15.500 per tabung.

"Seluruh penjualan di pangkalan harus tercatat. Kami hanya bisa melakukan pengawasan hingga pangkalan. Di Kota Yogyakarta saja, ada sekitar 600 pangkalan," katanya. ***1***

(E013)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024