Penumpang kereta Daop VI naik delapan persen

id penumpang kereta api

Penumpang kereta Daop VI naik delapan persen

Penumpang kereta api (Foto Antara/Wahyu Putro)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Jumlah penumpang kereta dari Daerah Operasi VI Yogyakarta selama masa Angkutan Lebaran 2015 mengalami kenaikan hingga delapan persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Jumlah kumulatif penumpang hingga Selasa (14/7) atau H1-3 Lebaran sudah naik delapan persen dibanding tahun lalu," kata Manager Corporate Communications PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Gatut Sutiyatmoko di Yogyakarta, Rabu.

Berdasarkan data, jumlah kumulatif penumpang hingga H1-3 Lebaran tercatat sebanyak 226.848 orang sedangkan tahun lalu sebanyak 209.954 orang.

Penumpang tersebut memanfaatkan kereta reguler maupun kereta tambahan Lebaran yang dijalankan dari Daerah Operasi VI Yogyakarta dengan berbagai tujuan seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang dan Banyuwangi.

"Kami berusaha memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada penumpang. Sampai saat ini, belum ada laporan mengenai calo atau penumpang yang mencoba menggunakan tiket palsu," katanya.

Gatut menyebut, pemeriksaan tiket penumpang dilakukan secara ketat.

Petugas di pintu "boarding" memeriksa kesesuaian nama yang tercetak di tiket dengan nama penumpang yang dibuktikan dengan identitas diri seperti KTP, SIM atau paspor.

"Nama penumpang yang berangkat harus sama dengan nama di kartu identitasnya," lanjutnya.

Sementara itu, puncak arus mudik di Daerah Operasi VI Yogyakarta perkiraan terjadi pada H1-1 atau Kamis (16/7) dengan jumlah penumpang mencapai 22.245 orang, sedangkan arus balik terjadi pada H2+1 atau Minggu (19/7) dengan jumlah penumpang mencapai 30.545 orang.

"Penumpang yang diberangkatkan dari Daop VI sudah terus mengalami peningkatan sejak Jumat (10/7) hingga saat ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho mengatakan jumlah penumpang di Terminal Giwangan pada masa Angkutan Lebaran 2015 justru mengalami penurunan sekitar empat persen.

"Banyak yang memilih menggunakan moda transportasi lain dan banyak penumpang yang memanfaatkan mudik gratis," katanya.

Wirawan menyebut, sudah ada sekitar 200 bus mudik gratis yang tiba dan menurunkan penumpang di Terminal Giwangan, seperti dari Kemeterian Perhubungan, Jasa Raharja serta perusahaan-perusahaan swasta yang menggelar kegiatan tersebut.

"Kegiatan mudik gratis tersebut bisa mengurangi jumlah pemudik yang memanfaatkan sepeda motor. Harapannya, keselamatan di jalan raya akan lebih baik," katanya yang memperkirakan puncak arus mudik di Terminal Giwangan terjadi pada Rabu (15/7) malam. ***1***

(E013)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024