Lebaran - Omzet pedagang Malioboro naik 100 persen

id pedagang malioboro

Lebaran - Omzet pedagang Malioboro naik 100 persen

Ilustrasi pedagang Malioboro (visitingjogja.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Omzet pedagang kaki lima di kawasan sentra wisata belanja Malioboro, Kota Yogyakarta, setelah Lebaran rata-rata mengalami peningkatan signifikan yakni mencapai 100 persen dibanding hari-hari sebelumnya.

Pedagang aneka kaus dengan sablon bertema Yogyakarta, Amin di Yogyakarta, Kamis, mengatakan mulai H+1 hingga H+6 Lebaran rata-rata dagangannya laku terjual 80 kaus per hari.

"Naik seratus persen, dari hari biasa 40 potong, pada momen Lebaran ini terjual 70 hingga 80 potong per hari," kata dia.

Menurut Amin, puncak penjualan kaus dagangannya telah terjadi pada Senin (H+3). Adapun omzet yang ia peroleh per hari mencapai rata-rata Rp1,5 juta.

"Kalau hari biasa paling tinggi Rp900 ribu per hari," kata Amin yang menjual kaus mulai Rp30.000 hingga Rp35.000 per potong itu.

Ia optimistis tingginya penjualan itu akan terus diperolehnya hingga Minggu (26/7).

"Kondisi seperti ini akan terus berlangsung hingga Minggu, karena Senin pelajar sudah mulai masuk sekolah," kata dia.

Sementara itu, pedagang tas batik di kawasan Malioboro, Temijan mengatakan mulai H+1 hingga H+2 Lebaran rata-rata tas batik dagangannya terjual 25 buah.

"Kalau sekarang bisa meningkat lima kali lipat dari hari biasa," katanya yang menjual tas mulai Rp25 ribu hingga Rp50 ribu itu.

Dengan tingginya tingkat penjualan barang dagangannya, ia mengaku menambah jam berdagang hingga pukul 24.00 WIB.

"Kalau biasanya jam sepuluh malam sudah tutup, sekarang mulai buka pukul 09.00 bisa sampai jam 12 malam," kata dia.

Selain para pedagang kaki lima, para pengemudi andong atau kereta kuda khas Yogyakarta, juga turut menikmati keuntungan dari ramainya kunjungan wisatawan di kawasan Malioboro.

Seorang pengemudi kereta kuda, Ngudi Wiyono mengatakan, dalam sehari dirinya mampu mendapatkan empat hingga lima rombongan penumpang yang ingin berkeliling pusat Kota Yogakarta.

"Hari biasanya paling hanya satu, dua rombongan saja," kata Ngudi yang meningkatkan tarif kereta menjadi Rp150.000 sekali putaran, dari hari biasa Rp100.000. ***3***


(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024