KTNA : stok gabah petani cukup hingga panen

id gabah petani

KTNA : stok gabah petani cukup hingga panen

Pengeringan gabah sebagai proses produksi benih di UPT Balai Benih Pertanian Bantul, DIY (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan stok gabah di tingkat petani wilayah ini masih mencukupi kebutuhan hingga waktu panen padi selanjutnya.

"Tanaman padi di musim kemarau ini jarang sekali, tetapi kan masih ada stok gabah di masing-masing petani sisa panen kemarin, bahkan perkiraan kami masih cukup hingga panen selanjutnya (Desember)," kata Ketua KTNA Bantul Suroto di Bantul, Kamis.

Menurut dia, pada musim kemarau saat ini di wilayah Bantul mayoritas petani tidak menanam padi setelah musim (MT) tanam pertama yang dipanen sekitar Juni kemarin, melainkan menanam tanaman hortikultura dan palawija.

Ia mengatakan, kondisi tersebut karena tanaman pangan pokok tersebut membutuhkan persediaan air yang melimpah, sementara saat kemarau ketersediaan air irigasi terbatas, sehingga petani memilih untuk menanam tanaman selain padi.

"Seperti di tempat saya (wilayah Desa Srigading) jarang sekali, kalaupun ada hanya satu--dua petani yang tanam padi, karena mayoritas tanaman hortikultura, seperti bawang merah," kata Suroto yang juga petani bawang merah ini.

Menurut dia, jika kondisi atau cuaca normal, maka petani akan mulai menebar benih padi di lahan garapannya pada akhir Oktober mendatang, dengan memperkirakan musim hujan terjadi mulai November sampai Desember 2015.

"Saat ini sudah Agustus, kemungkinan petani mulai tebar benih pada akhir Oktober nanti, sehingga ada jeda waktu (lahan bukan padi) sekitar tiga sampai empat bulan, ini sudah diantisipasi petani dengan menyimpan gabah untuk konsumsi sendiri," katanya.

Apalagi, kata dia, pada saat musim tanam padi terakhir, produksi padi di Bantul melimpah rata-rata berkisar delapan sampai sembilan tok gabah per hektare, sehingga hasil panen masih mencukupi hingga beberapa bulan mendatang.

"Kalau gabah diperkirakan masih tersedia hingga Januari-Februari 2016. Kalau dilihat dari pengurangan (stok gabah) pasti ada, tapi kan semua lahan padi panen bagus, bahkan di wilayah Trirenggo hasilnya melimpah, jadi aman," katanya.

(KR-HRI)