Kepolisian didesak bentuk tim cari koleksi Sonobudoyo

id museum sonobudoyo

Kepolisian didesak bentuk tim cari koleksi Sonobudoyo

Museum Sonobudoyo Yogyakarta (Foto Antara/Dok)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang advokasi warisan budaya, Madya mendesak Polda Daerah Istimewa Yogyakarta membentuk tim khusus pencarian koleksi Museum Sonobudoyo yang telah hilang selama lima tahun.

"Selama lima tahun sejak 87 koleksi emas `masterpiece` Museum Sonobudoyo hilang, sepertinya tidak ada perkembangan apapun dari proses penyelidikan maupun pengungkapan pencurian ini. Oleh karena itu, kami minta agar Kepolisian DIY segera membentuk tim khusus dan melakukan gelar perkara terbuka," kata Koordinator Madya Jhohannes Marbun di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, masyarakat perlu mengetahui perkembangan proses penyelidikan dan pengungkapan kasus pencurian yang telah dilakukan oleh kepolisian.

Selain mengirimkan surat ke Polda DIY, lembaga nirlaba tersebut juga mengirimkan surat ke Dinas Kebudayaan DIY dan DPRD DIY untuk meminta audiensi mengenai proses penyelidikan kasus tersebut dan upaya agar kasus serupa tidak lagi terulang.

Pencurian koleksi emas "masterpiece" Museum Sonobudoyo diketahui terjadi pada 11 Agustus 2010. Namun, selama proses penyelidikan hingga saat ini, lanjut Marbun, tidak diketahui keberadaan koleksi yang hilang maupun pelakunya.

"Kepolisian selalu beralasan bahwa mereka sulit melacak koleksi dan mengungkap pelaku karena terbatasnya alat bukti. Kami menilai, kepolisian tidak transparan dalam penanganan kasus ini," katanya.

Ia menambahkan, kasus hilangnya koleksi Museum Sonobudoyo tidak hanya terjadi pada 2010, tetapi terdapat kasus serupa yaitu hilangnya koleksi senjata dari museum berupa keris dan tombak.

"Jangan sampai kejadian ini terulang akibat lemahnya pengawasan dan manajemen museum. Museum Nasional yang memiliki sistem keamanan terbaik saja mengalami pencurian. Ini membuktikan bahwa museum di Indonesia masih rentan terhadap kasus seperti ini," katanya.

Ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mengawal pengungkapan kasus pencurian tersebut hingga dalangnya terungkap.

"Jika pencurian ini tidak terungkap, maka kasus seperti ini bisa terus berulang. Pemburu benda-benda bersejarah akan bebas beraksi dengan memanfaatkan kelemahan sistem pengamanan museum," katanya. ***2***

(E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024