Bantul targetkan lahan bawang bertambah 200 hektare

id bawang merah bantul

Bantul targetkan lahan bawang bertambah 200 hektare

Ilustrasi petani sedang merawat tanaman bawang merah (antarafoto.com)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan lahan bawang merah di daerah ini bertambah hingga seluas 200 hektare dalam dua tahun mendatang.

"Kami sudah kembangkan lahan bawang merah di lahan marginal seluas kurang lebih 70 hektare, targetnya tahun ini bisa menjadi seratus hektare dan tahun depan bisa seluas 200 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Partogi Dame Pakpahan di Bantul, Selasa.

Menurut dia, tanaman bawang merah di Bantul selama ini dikembangkan di wilayah selatan yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Kretek dan Sanden dan lahan pasir pantai dua kecamatan itu dengan seluas kurang lebih 300 hektare.

Ia mengatakan, sedangkan untuk pembukaan lahan bawang merah baru dalam setahun terakhir sudah dilakukan di lahan marginal atau kurang subur wilayah perbukitan Nawungan, Desa Selopamioro Imogiri, kurang lebih seluas 70 hektare.

"Bawang merah di Nawungan hasilnya cukup bagus karena kami tekankan petani kurangi penggunaan pupuk kimia, sehingga akan terus kami tingkatkan luasannya, rencananya juga akan dikembangkan di wilayah Dlingo," katanya.

Ia mengatakan, penambahan luas bawang merah Bantul memang diarahkan ke lahan marginal karena tanaman hortikultura tersebut tidak membutuhkan lahan yang terlalu subur, asalkan persediaan air mencukupi kebutuhan.

"Yang penting cukup air dan panasnya stabil, serta tidak hujan-hujan, kami juga akan memberikan pelatihan kepada mereka, misalnya yang sebelumnya tanam padi-palawija, kami arahkan menjadi padi-bawang merah," katanya.

Sementara itu, menurut dia, berdasarkan hasil panen bawang merah di Nawungan Desa Selopamioro, rata-rata produktivitas sekitar 18 sampai 20 ton bawang merah per hektare, sehingga jika hasilnya mencukupi kebutuhan pangan di daerah ini.

Partogi mengatakan, tingginya produktivitas rata-rata bawang merah di Nawungan tersebut didukung dengan ketersediaan sarana irigasi yakni sumur bor dalam yang dibangun dengan dana bantuan pemerintah daerah tahun ini.

"Di wilayah itu (Nawungan) memang daerah kering, namun sudah dibuatkan dua sumur bor dalam, ini diupayakan untuk mendongkrak produksi bawang, petani di sana juga kami sarankan untuk optimalkan pupuk organik," katanya.***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024