Pesisir selatan Kulon Prgo tercemar limbah aspal

id limbah aspal pantai selatan

Kulon Progo (Antara) - Pesisir selatan sepanjang dua kilometer mulai Pantai Palihan hingga Pantai Congot, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tercemar limbah yang diduga tumpahan minyak solar dan aspal.

Salah satu warga Pantai Congot, Karmilah di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pukul 03.30 WIB dirinya berjalan di bibir Pantai Congot tiba-tiba melihat ada hitam-hitam seperti aspal.

"Setelah melihat bibir pantai dipenuhi limbah hitam seperti aspal, saya laporkan ke suami dan kepada kelompok nelayan Congot," kata Karmilah.

Ia mengatakan kasus ini baru pertama kali ada limbah seperti ini. Menurutnya, limbah hitam seperti solar dan aspal ini, tidak mungkin berasal dari tambak udang di Kawasan Pantai Congot.

"Tidak mungkin limbah ini berasal dari tambak udang. Petambak sudah panen beberapa waktu lalu dan belum tebar benih lagi," katanya.

Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kulon Progo Prabawa Sugondo mengatakan pihaknya telah mengecek lokasi dan mengambil contoh limbah yang ada di kawasan Congot.

Sejauh ini, delalapan hingga 10 mill laut merupakan jalur angkutan laut. Ada beberapa kemungkinan, limbah ini berasal, seperti kapal pengangkut minyak atau aspal tumpah di tengah laut, kemudian angin membawanya ke daratan.

"Kami belum dapat menyimpulkan limbah yang ada di bibir Pantai Congot. Apakah limbah yang berwarna hitam dan seperti aspal itu menyebar karena arus, dan gelombang tinggi. Kami tidak bisa menyampaikan asalnya dari mana," kata Prabowo.

Rencananya, DKPP Kulon Progo bersama Kantor Lingkungan Hidup dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memantau dilapangan. Saat dirinya mengambil contoh, material limbah sudah tidak sebanyak saat masih pagi.

"Kami ingin memastikan, limbah yang mencemari kawasan Pantai Congot berasal dari mana. Kami berharap, limbah ini tidak mempengaruhi populasi ikan dan menyebabkan hasil tangkapan ikan nelayan menurun," katanya.

(KR-STR)