KLH: penampakan hitam di Congot merupakan aspal

id klh penampakan hitam

KLH: penampakan hitam di Congot merupakan aspal

Pantai Congot di Kabupaten Kulon Progo (Foto Antara/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menduga penampakan hitam yang mencemari kawasan Pantai Congot merupakan aspal cair.

Kasi Pengawasan dan Pengendalian Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kulon Progo Rienduari Widiastuti di Kulon Progo, Rabu, mengatakan tim KLH bersama Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) dan UPT Lokaserang Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan pengamatan Kawasan Pantai Congot, setelah sebelumnya DKPP mendapat informasi ada penampakan hitam yang diduga aspal.

"Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi, kami menduga penampakan hitam yang ada di Kawasan Pantai Congot diduga aspal cair," kata Rien.

Ia mengatakan meski diduga aspal cair, namun masih kesimpulan sementara. Hasil temuan di lokasi, akan menjadi bahan dalam koordinasi di tingkat kabupaten dan provinsi. Selain itu, pihaknya akan koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY.

"Kami belum dapat menyimpulkan secara keseluruhan hasil temuan di lapangan. Hasilnya akan kami jadikan meteri dalam rapat koordinasi," kata dia.

Namun demikian, ia belum dapat menyimpulkan dampak adanya aspal cair terhadap kerusakan ekologi dan biota laut. Menurutnya, untuk meneliti akibat aspal cair membutuhkan teknologi canggih, dan belum semua laboratorium dapat melalukan kajian terhadap dampak adanya aspal cair. "Sejauh ini, belum terlihat dampak adanya aspal cair ini. Namun demikian, kami akan melakukan kajian lebih dalam," katanya.

Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kulon Progo Prabawa Sugondo mengatakan pihaknya telah mengecek lokasi dan mengambil contoh limbah yang ada di kawasan Congot.

Sejauh ini, delapan hingga 10 mill laut merupakan jalur angkutan laut. Ada beberapa kemungkinan, limbah ini berasal, seperti kapal pengangkut minyak atau aspal tumpah di tengah laut, kemudian angin membawanya ke daratan.

Ia berharap, limbah ini tidak mempengaruhi populasi ikan dan menyebabkan hasil tangkapan ikan nelayan menurun.
"Kami belum dapat menyimpulkan limbah yang ada di bibir Pantai Congot. Apakah limbah yang berwarna hitam dan seperti aspal itu menyebar karena arus, dan gelombang tinggi. Kami tidak bisa menyampaikan asalnya dari mana," kata Prabowo.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024