Disbudpar Gunung Kidul kaji tempat pengolahan sampah

id tempat sampah di pantai

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengkaji pembangunan tempat pengolahan sampah di sekitar pantai selatan untuk mengatasi ketidaknyamanan wisatawan.

Kabid Pengembangan Produk Wisata Disbudpar Gunung Kidul Harry Sukmono di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan jumlah sampah di kawasan pantai selatan Gunung Kidul terus meningkat, seiring banyaknya kunjungan wisatawan.

"Rata-rata sampah per hari mencapai tujuh meter kubik, dan meningkat pada akhir pekan. Untuk mengatasi sampah yang dibuang sembarangan dan mengakibatkan polusi udara, kami merancang tempat pengolahan sampah," kata Harry.

Ia mengatakan sampah paling banyak ialah batok kelapa sisa konsumsi wisatawan, plastik bekas wdah makanan dann minuman. Selain itu, sampah sisa ikan menjadi masalah lainnya.

"Sampah harus ditangani yakni batok kelapa, dan sisa ikan karena setiap warung makan menyediakan menu ini," kata dia.

Harry mengatakan sudah mengambil sampah yang dikumpulkan oleh petugas setiap dua hari sekali dengan mengerahkan dua truk dan satu mobil L 300, lalu dibawa ke TPAS Baleharjo.

Selain itu pihaknya juga mengajukan penambahan pembelian truk amrol, dan tiga buah kontainer pengangkut sampah yang nantinya ditempatkan di bebrapa lokasi.

"Pada 08.00 WIB, lokasi pantai harus bersih dari sampah, jadi wisatawan akan nyaman saat berkunjung," katanya.

Pada 2016akan diajukan pembuatan "sanitary landfill" yakni sistem pengelolaan sampah dengan cara dipendam. Namun demikian, pihaknya masih melakukan kajian terkait hal ini. "Sanitary landfill" jangan sampai membuat masalah baru di wilayah tersebut.

"Sistem pendam itu membutuhkan lahan yang luas, dan jangan sampai menimbulkan masalah baru," katanya.

Pembuatan ini diharapkan, bisa mempermudah pembuangan sampah, sehingga tidak mengganggu wisatawan. Apalagi Gunung Kidul belum banyak yang memanfaatkan sisa ikan jadi masih dibuang.

"Pengelolaan sampah nanti semakin cepat, sehingga kenyamanan wisatawan bisa terjaga," katanya.

Sementara itu, Disbudpar meningkatkan akan menaikkan target PAD yang sebelumnya Rp15 miliar menjadi Rp17,4 miliar atau meningkat Rp2,4 miliar. "Kami yakin bisa tercapai target sampai akhir tahun," kata Kepala Disbudpar Gunung Kidul Saryanto.

(KR-STR)