Kulon Progo cetak sawah baru enam hektare

id kulon progo cetak

Kulon Progo cetak sawah baru enam hektare

Ilustrasi (Foto Antara/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil mencetak sawah baru seluas emam hektare di Desa Paingan, Kecamatan Pengasih.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Minggu, mengatakan cetak sawah baru ini dalam rangka ketahanan pangan dan mengantisipasi penyusutan sawah akibat perkembangan industri dan permukiman.

"Pada 2015 ini, kami menargetkan cetak sawah baru 26 hektare, namun baru terealiasi enam hektare. Kami akan melanjutkan cetak sawah kerja sama dengan Kodim 0731/Kulon Progo pada 2016," kata Bambang Tri.

Ia mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi kecamatan yang potensial untuk di cetak sawah baru. Berdasarkan indentifikasi lahan, seluas 426,37 hektare siap dikembangkan menjadi sawah baru. Lahan ini sebagian besar berada di Kecamatan Kalibawang, Pengasih, Nanggulan dan Sentolo.

Berdasarkan inventarisasi, kata Bambang, kawasan yang potensial untuk cetak sawah baur tersebut berada di wilayah Kecamatan Pengasih yakni di Bendung Tawang Pengasih mencapai 266, 43 hektare, di kawasan Margosari 6,58 hektare dan Sendangsari 30,63 hektare. Kawasan Bendung Tawang merupakan pengembangan irigasi Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak pada 2004.

Adapun di Kecamatan Sentolo meliputi kawasan Kaliagung 30,25 hektare, Sentolo 14, 00 hektare, dan Banguncipto 13, 79 hektare. Sedangkan di Kecamantan Nanggulan meliputi Kawasan Donomulyo seluas 64,69 hektare. Kemudian ada tambahan seluas 126 hektare Banyuroto, Kecamatan Nanggulan.

"Kami terus menginventarisasi kelapangan, lahan yang potensial menjadi sawah baru," kata dia.

Ia mengatakan untuk mempercepat realiasi pembuatan sawah baru, Dispertan akan membangun infrastruktur jaringan irigasi. Sebab, lahannya yang akan dicetak jauh dari sumber air atau jaringan irigasi baik primer, dan sekunder yang sudah ada.

"Rencananya, cetak sawah mulai tahun ini. Tapi kami belum sanggup mencetak sawah 100 hektare. Namun demikian, kami inventarisasi, setelah itu membangun jaringan irigasinya," kata Bambang.

Bambang mengatakan berdasarkan prediksi lima tahun kedepan, di Kabupaten Kulon Progo akan terjadi alih fungsi lahan seluas 350 hektare. Menurut dia, penyusutan lahan pertanian akan sangat berpengaruh terhadap pengembangan sektor pertanian.

"Kami berupaya melakukan perluasan lahan pertanian, terutama lahan sawah melalui cetak sawah baru. Kami harus mengambil langkah antisipasi karena pembangunan mega proyek tentu berimbas meningkatnya pertumbuhan industri, jasa dan pemukiman," katanya.

Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono mengatakan cetak sawah baru ini untuk mengantisipasi penyusutan lahan sawah dengan adanya rencana pengembangan Kota Wates, dan mega proyek pembangunan lainnya.

"Perkembangan Kota Wates, kawasan industri dan bandara diperkirakan lahan sawah di Kulon Progo terjadi penyusutan 350 hektare sawah hingga 2020. Hal ini perlu diantisipasi sejak dini dengan mencetak sawah baru," kata Ponimin.

Ponimin mengatakan satua kerja perangkat daerah (SKPD) yang menangani yakni Dispertan, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dinkepenak), Bidang Pengairan DPU harus mulai menyusun langkah strategis untuk mencetak sawah baru dan membangun infrastruktur saluran irigasi.

Lebih lanjut, Ponimin mengatakan Pemkab Kulon Progo harus bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu - Opak (BBWSSO) DIY terkait pengairannya.

"Program cetak sawah ini harus masuk dalam kebijakan pemkab untuk membedah potensi Menoreh seperti di Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Kokap dan Pengasih. Untuk itu, perlu memanfaatkan alur-alur sungai di wilayah ini supaya dapat mengairi sawah-sawah di Lereng Menoreh," katanya.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024