"Pangggung wisata cukup signifikan berdampak pada jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan di Yogyakarta," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Arya Nugrahadi di Yogyakarta, Jumat.
Arya mengatakan hingga tahun ini panggung wisata baru berada di lima desa, di antaranya di Desa Sambirejo dan Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman; Desa Gilangharjo, Pandak, Bantul; Desa Sri Harjo, Imogiri, dan Desa Sidoakur, Godean, Sleman.
Pembangunan panggung wisata itu, kata dia, memprioritaskan tempat yang strategis dalam aspek wisata. Selain mengedepankan pemandangan alam, pemilihan tempat juga ditentukan keberadaan kekayaan kesenial lokal yang bisa disajikan oleh desa setempat.
Desa bisa mementaskan kesenian lokal masing-masing hingga malam hari, sehingga otomatis para wisatawan yang mengikuti jadwal pementasan itu akan menginap di desa setempat.
Pendanaan panggung wisata yang dibangun secara permanen itu, kata dia, sepenuhnya akan berasal dari Dinas Pariwisata DIY.
Ia menargetkan pada 2016, jumlah panggung wisata dapat bertambah kembali di tujuh lokasi, di antaranya di Pantai Baron, Gunung Kidul, Pantai Sundak, Desa Wisata Krebet Bantul, Desa Wisata Jelok, Patuk, Gunung Kidul.
Selanjutnya, Agrowisata Nglinggo, Samigaluh, Kulon Progo, Pantai Banjaroyo, dan Pantai Laguna, Depok, Bantul.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata DIY menargetkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY meningkat 10 persen dibanding 2014. Dia meyebutkan jumlah wisatawan mancanegara di DIY kurun 2014 sebanyak 254.213 orang yang artinya meningkat 7,77 persen dibanding
2013 yang ada di angka 235.893 orang.
Sementara untuk wisatawan nusantara pada 2014 tercatat 3.091.967 orang atau mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 yang mencapai 2.602.074 orang.***1***
(L007)
