Petani Sumbermulyo optimalkan pupuk organik untuk jagung

id jagung

Petani Sumbermulyo optimalkan pupuk organik untuk jagung

Tanaman jagung (Foto ANTARA/Mamiek)

Bantul (Antara Jogja) - Kelompok tani pedukuhan Derman, Desa Sumbermulyo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengoptimalkan penggunaan pupuk organik untuk budi daya tanaman jagung guna mendapatkan produktivitas panen yang tinggi.

"Untuk pupuk sebagian menggunakan organik yang dikombinasi dengan urea, namun pas waktu tanam penggunaan pupuk organiknya lebih banyak," kata Ketua Kelompok Tani Sidomakmur 3, Desa Sumbermulyo, Munawar di Bantul, Selasa.

Menurut dia, penggunaan pupuk urea pada tanaman jagung dilakukan saat perawatan, atau setelah tanaman palawija tersebut tumbuh beberapa minggu, dan itupun dikombinasikan dengan pupuk sejenisnya dan sebagian menggunakan organik.

Munawar mengatakan satu musim tanam jagung mulai dari tanam sampai panen butuh tiga kali pemupukan yang setiap satu hektare penggunaan pupuk urea sebanyak 50 kilogram, kemudian pupuk ponska 20 kilogram, dan pupuk kcl.

"Kalau penggunaan organik pas awal tanam bisa mencapai tiga kuintal per hektare lahan, selama ini anggota kelompok tani tidak sulit mendapatkan pupuk organik, karena bisa langsung ambil (kompos) dari kandang ternak," katanya.

Ia mengatakan, dengan mengoptimalkan pupuk organik tersebut, maka kelompok tani yang menggarap lahan seluas 17,39 hektare ini bisa menikmati panen jagung dengan produktivitas rata-rata 13 ton per hektare jagung pipil kering.

"Luas tanam di kelompok ada 17,39 hektare, dan yang rutin ditanami jagung pada musim tanam kedua dan tiga ada delapan hektare, sisanya ditanami padi dan jenis palawija lainnya tergantung kondisi pengairan," kata Munawar.

Bahkan, menurut dia, karena cara penanganan lahan pertanian yang organik hingga produktivitasnya 13 ton per hektare jagung pipil kering ini, maka pada 2014 lahan jagung di wilayahnya dinilai tim dari pusat, dan hasilnya meraih juara dua tingkat nasional.

"Ini karena (produtivitas jagung) termasuk tinggi, dan itu tergantung bagiamana penanganannya, kalau ingin hasilnya bagus, selain harus teratur memupuk gunakan organik, jarak tanam diatur agar tidak terlalu rapat," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024