Luas lahan jagung si Bambanglipuro bertambah

id lahan jagung

Luas lahan jagung si Bambanglipuro bertambah

Ilustrasi, lahan jagung (Foto ANTARA/Mamiek)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengklaim luas lahan tanaman jagung di Bambanglipuro sepanjang 2015 bertambah dibandingkan dengan pada 2014.

"Total lahan yang ditanami jagung se-kecamatan sekitar 200 hektare, ada peningkatkan hampir dua kali lipat dibanding tahun 2014 yang sekitar 120 hektare," kata Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul Listuti di Bantul, Selasa.

Menurut dia, peningkatan luas lahan tanaman palawija tersebut karena ada dorongan dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah (pemda) setempat maupun pihak yang bergerak dalam pembibitan, seperti perusahaan pembibitan jagung.

Selain itu, menurut dia, peningkatan luas lahan jagung di Bambanglipuro karena petani sudah menikmati hasil panen jagung dengan produktivitas tinggi, bahkan pada 2014 lahan jagung di wilayah Pedukuhan Derman, Desa Sumbermulyo mendapat juara dua tingkat nasional.

"Itu karena petani bisa mengembangkan tanaman jagung dengan produktivitas 13,5 ton jagung pipil kering per hektare. Keberhasilan ini mendorong petani lainnya untuk mencoba mengoptimalkan tanam jagung," kata dia.

Bahkan, katanya, produktivitas jagung di salah satu kecamatan bagian selatan tengah Bantul itu, melebihi rata-rata tingkat Kabupaten Bantul yang masih sekitar tujuh sampai delapan ton per hektare jagung pipil kering.

Ketua Kelompok Tani Sidomakmur 3 Desa Sumbermulyo Munawar mengatakan tingginya produktivitas jagung di wilayahnya yang mencapai 13 ton jagung pipil kering per hektare karena kelompok juga mengoptimalkan pupuk organik.

"Luas tanam di kelompok ada 17,39 hektare dan yang rutin ditanami jagung pada musim tanam kedua dan tiga ada delapan hektare, sisanya ditanami padi dan jenis palawija lainnya tergantung kondisi pengairan," katanya.

Ia juga mengatakan karena cara penanganan lahan pertanian yang organik hingga produktivitasnya 13 ton jagung pipil kering itu, maka pada 2014 lahan jagung di wilayahnya dinilai tim dari pusat, dan hasilnya meraih juara dua tingkat nasional.

"Ini karena semua mendorong, dari provinsi (DIY), Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul dan dari Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) juga mendorong budi daya jagung di kelompok kami," katanya. ***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024