BPBD akan bangun tempat evakuasi sementara Tsunami

id bpbd bantul

BPBD akan bangun tempat evakuasi sementara Tsunami

BPBD Bantul (istimewa)

Bantul, (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangun tempat evakuasi sementara ketika terjadi gelombang tsunami di kawasan Pantai Kuwaru, Desa Poncosari.

"Untuk rencana pembangunan tempat evakuasi sementara (TES) tsunami di Pantai Kuwaru sampai saat ini sudah mulai memasuki tahapan pemasangan tiang pancang," kata Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Kamis.

Menurut dia, TES terhadap gelombang tsunami merupakan tempat perlindungan sementara bagi masyarakat jika bencana tersebut melanda, sampai dengan adanya upaya evakuasi ke tempat pengungsian tetap yang lebih aman dari bahaya.

Ia mengatakan, Pantai Kuwaru dipilih menjadi lokasi pembangunan TES tsunami, karena daerah tersebut terletak pada daerah dekat pantai yang berisiko terhadap ancaman gelombang tsunami, sementara tidak ada perbukitan sebagai tempat evakuasi.

"Pembangunan TES ini merupakan program rencana induk tsunami dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang mana Kabupaten Bantul akan mendapat dua bantuan TES dari enam yang diusulkan," kata dia.

Dwi mengatakan, tujuan utama dibangunnya TES di pantai selatan Bantul adalah sebagai tempat evakuasi sementara secara vertikal selain sebagai tempat perlindungan sementara, dan tentunya berfungsi pada masa aman dari tsunami.

"Bangunan ini direncanakan hingga empat lantai, yang nantinya dapat dikelola oleh masyarakat untuk kegiatan yang bermanfaat. Ke depan harapan kondisi bangunan tetap terawat dan selalu siap digunakan untuk keadaan darurat," katanya.

Sementara itu, sebelumnya Staf Bagian Kedaruratan BPBD DIY, Enaryaka mengatakan, pihaknya telah memasang peta prosedur dan rencana evakuasi tsunami di sepanjang pantai selatan, salah satunya di wilayah pantai Kabupaten Bantul.

"Dengan peta ini, warga, wisatawan serta pengunjung pantai bisa mendapat informasi ketika terjadi gelombang tsunami, sehingga mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan ketika ada tsunami," katanya.***4***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024