Cawabup Sleman: UMKM strategis bangkitkan perekonomian daerah

id UMKM bangkitkan perekonomian

Cawabup Sleman: UMKM strategis bangkitkan perekonomian daerah

Kerajinan songket (Foto antaranews.com) (antaranews.com)

Sleman (Antara Jogja) - Keberadaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempunyai nilai strategis dalam membangkitkan perekonomian daerah, kata Calon Wakil Bupati Sleman Danang Wicaksana Sulistya.

"Sejumlah sentra produksi UMKM, seperti kerajinan kelompok usaha tas mendong dan enceng gondok, kerajinan di Gamplong, Seyegan dan usaha alat musik drum band di Berbah, bisa jadi model pengembangan usaha UMKM jadi lebih hidup," kata Danang Wicaksana di Sleman, Senin.

Menurut dia, ada banyak masukan dari tiap kunjungan yang dilakukan ke pelaku UMKM di Kabupaten Sleman.

"Mereka ini belum bikin merk masing-masing, produk seharusnya bisa dikemas agar lebih menarik, itu pekerjaan rumah ke depan," katanya.

Ia mengatakan, sesuai fakta di lapangan, hingga kini proses produksinya masih seadanya, belum tersentuh pola produksi kerajinan yang massif.

"Di daerah Gamplong, sudah ada sentra usaha kerajinan, tapi masih tersebar produksinya di sejumlah rumah tangga setempat. Ada juga rintisan usaha di Minggir, Sleman yaitu produk kerajinan yang butuh didorong bertumbuh," katanya.

Ia mengatakan, sampai saat ini, pelaku UMKM bekerja berdasarkan pesanan saja. Para perajin ini, tersebar di banyak titik.

"Mereka ini butuh sentuhan pelatihan kerajinan yang bisa lebih

menjual. UMKM di Sleman butuh pendampingan, bagaimana agar tas

mendongnya bisa produksi rutin, desain tas yang menarik bagi konsumen," katanya.

Danang mengatakan, warga berharap jalur pemasaran produk kerajinan andalan dari Sleman, bisa difasilitasi. Termasuk kemudahan akses modal yang diperlukan.

"Ini tentu butuh keberpihakan untuk peningkatan ketrampilan pelaku usaha, sentra kerajinan bisa bertumbuh baik," katanya.

Ia mencontohkan bagaimana kelompok batik Mina yang di Klisat, Kecamatan Minggir merintis batik tulis,. Rintisan ibu-ibu rumah tangga ini, produknya dibeli ibu lurah setempat.

"Pelaku usaha mikro, pembatik, seperti mereka ini butuh tambahan pelatihan proses membatik, pengembangan UMKM batik tulis. Selama ini, kalaupun ada pelatihan baru sampai level kecamatan, belum ke pedesaan dan padukuhan," katanya.

Keinginan pelaku UMKM, kata dia, sangat sederhana, pelaku usaha ingin tambahan ketrampilan cara membatik, butuh tambahan modal untuk beli alat produksi, memiliki tambahan jaringan akses pemasaran.

"Saat ini ibu-ibu yang senang membatik tulis. Saat batiknya laku terjual jadi tambahan penghasilan keluarga," kata Cawabup Sleman yang berpasangan dengan Cabup Yuni Satia Rahayu ini.


(V001)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024