1.883 orang kehilangan pekerjaan di Bantul

id tenaga kerja

1.883 orang kehilangan pekerjaan di Bantul

Ilustrasi para pencari kerja (Foto ceritabayu.blogspot.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat telah terjadi pengurangan tenaga kerja sebanyak 1.883 orang dari beberapa perusahaan di wilayah tersebut.

"Pengurangan tenaga kerja ini bukan karena kondisi perusahaan itu sendiri, namun karena efek yang bertubi-tubi ditambah adanya pelemahan ekonomi saat ini," kata Kasi Hubungan Industrial Disnakertrans Bantul Annursina Karti di Bantul, Rabu.

Pihaknya enggan menyebutkan perusahaan-perusahaan mana saja yang melakukan pengurangan tenaga kerja namun data tersebut dihimpun dalam tiga bulan terakhir yakni Agustus, September dan Oktober 2015.

Annursina mengungkapkan sebagian besar perusahaan yang melakukan pengurangan tenaga kerja tersebut merupakan industri yang produknya berorientasi pada ekspor, meski hanya sebagai industri pendukung perusahaan eksportir.

"Kebanyakan perusahaan eksportir, antara 70 sampai 80 persen industri pendukung eksportir, itu laporan yang sampai ke dinas (Disnakertrans), namun kalau (perusahaan) `furniture` bagus," katanya.

Sementara para tenaga kerja yang sudah tidak dipekerjakan sejumlah perusahaan tersebut mayoritas karena kontrak kerjanya sudah habis dan tidak diperpanjang lagi.

"Rata-rata tidak diperpanjang kontraknya, kalau tenaga kerja yang sudah tetap juga ada, namun biasanya mengundurkan diri, akan tetapi tidak banyak, paling kurang dari sepuluh persen," katanya.

Menurut dia, jumlah pengurangan tenaga kerja perusahaan yang dilaporkan ke dinas kali ini lebih banyak dibanding 2014, sebab menurutnya tahun ini ada aturan baru mengenai kewajiban perusahaan melaporkan setiap ada permasalahan dalam perusahaan.

"Dibanding tahun kemarin (2014), pengurangan tenaga kerja banyak yang sekarang, mungkin karena dulu banyak yang tidak terdata dan laporan ke dinas, kemarin yang dilaporkan jumlahnya tidak sampai 500 orang," katanya.

(KR-HRI)