Malioboro dipadati wisatawan pada libur Natal

id Malioboro dipadati wisatawan pada libur Natal

Malioboro dipadati wisatawan pada libur Natal

ilustrasi jalan malioboro (antara dok)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Sejumlah wisatawan dari berbagai daerah memadati kawasan wisata belanja Malioboro yang merupakan ikon wisata utama di Kota Yogyakarta pada libur Natal 2015.

"Kepadatan arus lalu lintas di Malioboro meningkat sejak Kamis (24/12) namun sekarang masih terpantau padat meski tidak sepadat kemarin," kata Kepala Pos Pelayanan Teteg Malioboro, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agung Firdausi di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Agung, kepadatan arus lalu lintas disebabkan tingginya wisatawan yang ingin berkunjung atau sekadar melintas di kawasan Malioboro, sementara kapasitas jalan tidak sepadan dengan jumlah kendaraan.

"Kapasitas jalan tidak sesuai intensitas kendaraan yang ada. Apalagi Malioboro merupakan ikon utama wisata di Yogyakarta," kata Agung.

Menurut dia, kepadatan arus lalu lintas berpotensi terus meningkat setelah sejumlah kegiatan perayaan Natal usai dilaksanakan di gereja. "Setelah kegiatan di gereja usai mungkin akan kembali meningkat," kata dia.

Kepadatan kendaraan di Jalan Malioboro, menurut dia sudah terjadi mulai dari Jalan Keleringan. Kendaraan roda empat, katanya rata-rata hanya bisa dipacu dengan kecepatan 20 kilometer per jam.

Untuk mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas, menurut Agung dilakukan beberapa upaya dengan mengarahkan kendaraan yang ingin menuju Maliboro tidak melalui jembatan Amarta (Kleringan), melainkan berputar terlebih dahulu melewati kawasan Stadion Kridosono.

Menurut dia kendaraan berpelat nomor luar kota seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Semarang mendominasi di kawasan Malioboro. Hal itu, menurut dia akan terus berlangsung hingga akhir libur panjang pada 2 Januari 2016.

Banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung di kawasan Malioboro tersebut turut dinikmati para pengemudi kereta kuda.

Pengemudi kereta kuda, Margiono (63) mengatakan sejak hari pertama libur panjang pada Kamis (24/12) dirinya mampu mendapatkan lima rombongan penumpang yang ingin berkeliling pusat Kota Yogyakarta.

"Hari biasa paling satu atau dua rombongan sudah bagus. Sekarang bisa empat sampai lima rombongan," kata Margiono yang meningkatkan tarif dari biasanya Rp100.000 sekali putaran, menjadi Rp150.000 hingga Rp300.000.
(T.L007)