Kota Yogyakarta bagian selatan dikembangkan sebagai "eco district"

id pemkot

Kota Yogyakarta bagian selatan dikembangkan sebagai "eco district"

Pemerintah Kota Yogyakarta (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta terus mengarahkan fokus pembangunannya ke Yogyakarta bagian selatan dengan mengembangkan kawasan tersebut sebagai kawasan "eco district".

"Ada berbagai potensi yang dimiliki Yogyakarta bagian selatan untuk mendukung pengembangan kawasan tersebut sebagai `eco district`. Nantinya, pengembangan kawasan akan dilakukan melalui Balai Pengembangan Infrastruktur Wilayah," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, Edy Muhammad, di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, pengembangan kawasan Yogyakarta bagian selatan sebagai kawasan "eco district" dilakukan dengan sasaran pengembangan kualitas sumber daya manusia, ekonomi dan lingkungan namun tetap mengedepankan pembangunan lingkungan berkelanjutan.

Salah satu rencana pembangunan yang akan dilakukan adalah dengan memperbanyak pembangunan ruang terbuka hijau publik, penguatan keberadaan kampung wisata sehingga bisa menunjang pemberdayaan ekonomi masyarakat agar berdaya saing.

Fokus pembangunan tersebut selaras dengan pendekatan pembangunan yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahap II yaitu mengembangkan Yogyakarta bagian selatan sebagai kawasan strategis.

Tiga pendekatan pembangunan yang akan dilakukan adalah penataan bantaran sungai melalui Forum Silaturahmi Daerah Aliran Sungai Gajah Wong, pembangunan berbasis kewilayahan dengan pola pelimpahan kewenangan ke wilayah serta penanggulangan kemiskinan.

"Target pembangunan dalam RPJMD tahap kedua akan berakhir satu tahun lagi. Evaluasi sudah akan dilakukan. Hasil evaluasi akan dimasukkan dalam penyusunan RPJMD tahap III," katanya.

Salah satu aspek yang akan dimasukkan dalam perencanaan pembangunan adalah pemanfaatan tanah milik Pemerintah Kota Yogyakarta yang sebelumnya direncanakan untuk kawasan "sport training center" akan dialihkan untuk fungsi lain.

Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki dua opsi rencana untuk memanfaatkan lahan tersebut yaitu pembangunan Taman Pintar II atau untuk keperluan daerah resapan air.

Selain itu, keberadaan salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) yaitu Pasar Seni dan Kerajinan Yogyakarta XT-Square juga mendukung upaya pengembangan kawasan Yogyakarta bagian selatan sebagai "eco district".

Di Yogyakarta bagian selatan juga terdapat Terminal Giwangan yang akan diusulkan ke Pemerintah DIY untuk dimasukkan dalam konsep transportasi kawasan perkotaan Yogyakarta yang dihubungkan antara kereta api dan kawasan parkir sesuai konsep yang direncanakan Pemerintah DIY.

Ia berharap, melalui perencanaan pembangunan yang sudah dilakukan, maka kawasan Yogyakarta bagian selatan akan bisa berkembang dengan baik seperti pertumbuhan pembangunan di Yogyakarta bagian utara. 

(E013)


Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024