DSDA: anggaran normalisasi sungai Bantul dipangkas

id normalisasi

DSDA: anggaran normalisasi sungai Bantul dipangkas

Ilustrasi (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Anggaran normalisasi sungai yang dialokasikan pada tahun anggaran 2016 dipangkas lebih dari 50 persen dari dana yang diusulkan, kata seorang pejabat Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Dana normalisasi sungai yang kami ajukan sama dengan 2015 yaitu sekitar Rp80 juta, namun tahun ini dipangkas tinggal Rp30 juta," kata Kepala Seksi Operasi Jaringan Irigasi, Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Bantul, Suyitno di Bantul, Kamis.

Pihaknya tidak mengetahui pasti alasan pemangkasan itu, namun kemungkinan terimbas kebijakan rasionalisasi anggaran pada 2016. Pemangkasan anggaran juga terjadi di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) teknis lainnya.

Ia mengatakan, dengan minimnya anggaran untuk operasional program normalisasi sungai tersebut dikhawatirkan akan berimbas pada penambahan sedimentasi di sejumlah jaringan irigasi di Bantul yang bersumber dari aliran sungai.

"Padahal anggaran itu penting karena bisa kami gunakan untuk pengerukan sedimentasi, karena kalau tidak dikeruk mengakibatkan saluran irigasi buntu," kata Suyitno.

Menurut dia, pengerukan sedimentasi biasanya dilakukan di sungai-sungai afur pada daerah irigasi di seluruh wilayah Bantul, jika normalisasi tidak dilakukan maka akan menyebabkan banyak pintu air di jaringan irigasi akan tertutup sedimentasi.

Kondisi tersebut, menurut dia, akan menyebabkan air meluap jika musim hujan dengan intensitas tinggi, sedangkan pintu air banyak yang tertutup akan terjadi banjir ke lahan pertanian di sekitar jaringan irigasi tersebut.

"Hal ini bisa merugikan petani yang terdampak dari luapan air sungai, risikonya sedimentasi bertambah, air tidak lancar dan sangat memungkinkan akan terjadi banjir," katanya.

Meski demikian, pihaknya tetap mengantisipasi dengan mengoptimalkan fungsi satuan tugas (satgas) pintu air yang berada di bawah koordinasinya yang berjumlah 15 orang berkeliling memantau dan membuka pintu-pintu air.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024