Hapsari berikan kursus pengolahan kopi kepada petani

id Petani kopi Kulon Progo

Hapsari berikan kursus pengolahan kopi kepada petani

Petani Kopi Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, DIY, dialog dengan Dubes Kanada untuk Indonesia. (Dok istimewa Kepala Diskop-UMKM Sri Harmintarti)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Himpunan Serikat Perempuan Indonesia (Hapsari) memberikan berbagai kursus pengolahan kopi, pengemasan, dan pemasaran kepada petani kopi Suroloyo di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, supaya produk yang dihasilkan mampu menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Ketua Hapsari Lely Zailani di Kulon Progo, Rabu, mengatakan sebenarnya kualitas produk lokal tidak kalah dibanding dengan produk dari luar.
"Untuk itu, Hapsari bekerja sama dengan berbagai pihak melakukan banyak hal. Meskipun bertindak lokal tetapi untuk menjawab tantangan dan untuk bersaing di pasar global," kata Lely.

Menurut dia, hal yang perlu disiapkan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah meningkatkat kualitas produk, yakni berkaitan dengan upaya meningkatkan kualitas bahan baku, standar proses produksi, teknologi yang digunakan, kualitas hasil produksi burupa ukuran, rasa, warna, higienis, aman dan halal, serta kemasan produk.

Selanjutnya, meningkatkan daya saing yang dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk yang sudah baik harus dipertahankan supaya meningkatkan daya saing harganya di pasar global. Daya saing harga sangat tergantung dari kreativitas dalam memilih komposisi bahan yang relatif terjangkau, tanpa mengurangi kualitas.
"Hal lain yang juga perlu disiapkan adalah memperkuat manajemen bisnis. Manajemen bisnis diperlukan agar sebuah usaha tidak sembarangan, mampu melakukan perencanaan, menetapkan target-target yang diinginkan serta dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan sebuah risiko usaha bisnis," katanya.

Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Hapsari Kulon Progo Ari Purjianti mengatakan produk istimewa KSU Hapsari Kulon Progo selain bubuk kopi (powder) juga teh celup dan teh seduh.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulon Progo Sri Harmintarti mengatakan petani kopi di Kecamatan Kalibawang dan Samigaluh mengembangkan kopi jenis robusta dan arabika.
Kopi hasil produksi petani Kulon Progo miliki rasa yang sangat khas dan spesifik, salah satunya dikarenakan pengaruh tanaman di sekitarnya seperti vanili, cengkih, dan umbi-umbian seperti lengkuas dan kunyit.
"Kopi dari Kulon Progo sangat disukai pecinta kopi. Saat ini, produknya sudah dipasarkan ke berbagai daerah," katanya.

(KR-STR)