Anggota Primkopti dapat bantuan peralatan pembuatan tempe

id tempe

Anggota Primkopti dapat bantuan peralatan pembuatan tempe

Ilustrasi Pembuatan Temmpe. Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Anggota Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat bantuan tiga set peralatan pembuatan tempe higienis dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulon Progo Sri Harmintarti di Kulon Progo, Kamis, mengatakan tiga peralatan produksi tempe yang diterima dari pusat masing-masing senilai Rp50 juta.

"Bantuan peralatan diberikan karena selama ini pembuatan tempe masih dilakukan secara tradisional tanpa menggunakan teknologi tepat guna yang layak dari sisi higienitas," kata Sri Harmintarti.

Tiga produsen tempe yang bernaung di bawah Primkopti Kulon Progo yakni home industri milik Suhardi di Dobangsan, milik Arif Rusmanto di Kuncen Bendungan, Wates, serta milik Nur Aini di Seling, Temon.

Ia mengatakan tempe higienis yang diproduksi, kemudian digunakan oleh sejumlah instansi, salah satunya RSUD Wates.

"Kami berharap perajin tempe lain di Kulon Progo supaya memperhatikan rasa, kualitas dan hieginetas," harapnya.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengarapkan perajin tempe menerapkan standar rasa, dan ukuran. Selama ini, kaulitas tempe buatan perajin yang satu dengan yang lainnya tidak sama. Selama ini, tempe buatan perajin, rasanya kecut, pahit dan ukurannya ada yang besar dan kecil.

"Kami berharap perajin tahu memperhatikan standar rasa supaya konsumen puas dan permintaan tempe naik," katanya.

Sementara itu, perajin tempe Dobangsan yang juga salah satu penerima bantuan alat, Suhardi menyampaikan, pemberian bantuan peralatan diyakini akan berdampak pada peningkatan jumlah produksi.

Ia optimistis perkembangan tempat produksi tempe miliknya bisa menyedot banyak tenaga kerja hingga membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran. Dirinya melakukan berbagai inovasi membuat berbagai olahan dari tempe untuk menambah pendapatan dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Produk olahan berbahan baku tempe seperti puding, keripik dan kroket tempe.

"Selama ini produk kami masih kesulitan masuk ke swalayan, posdaya bahkan Toko Milik Rakyat (Tomira) sehingga kami berharap bisa dibukakan akses ke sana," kata dia.***3***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024