Dispar DIY persilakan Kulonprogo usulkan destinasi wisata baru

id Dispar DIY persilakan Kulonprogo usulkan destinasi wiata baru

Dispar DIY persilakan Kulonprogo usulkan destinasi wisata baru

Fliying fox, salah satu wahana di objek wisata (Foto antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Kulonprogo dengan mempersilakan masyarakat setempat membantu mengusulkan potensi tujuan wisata baru.

"Kami sebetulnya hanya mendorong dan memfasilitasi, sementara masyarakat setempat yang mengusulkan dan akan mengambil manfaat secara berkelanjutan," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Aris, Kabupaten Kulonprogo ke depan akan menjadi daerah yang cukup potensial menerima kunjungan wisata baik domenstik maupun mancanegara.

Apalagi bandar udara (bandara) internasional di Kulonprogo baru rencananya terkoneksi Candi Borobudur dengan akses jalan tol melalui berbagai destinasi wisata di Kulonprogo seperti Kali Biru, Waduk Sermo, serta Perkebunan Teh Bukit Menoreh.

"Jalan yang dilengkapi infrastruktur mendukung, maka cukup potensial untuk dikembangkan destinasi wisata, usaha kuliner maupun kegiatan wisata di sepanjang jalan itu," kata dia.

Meski terpacu dengan keberadaan bandara baru, ia berharap misi pengembangan destinasi wisata baru di Kulonprogo tetap memiliki prinsip tidak merusak ekosistem alam yang ada. "Pariwisata itu harus mengonservasi, bukan malah merusak," kata dia.

Pengembangan destinasi wisata, katanya, bukan hanya terpusat di Kulonprogo. Untuk mendukung cita-cita Yogyakarta sebagai kota wisata terkemuka se-ASEAN pada 2025, pengembangan destinasi wisata serta desa wisata akan dilakukan menyeluruh di lima kabupaten/kota.

Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Pariwisata Dinas pariwisata DIY Setyawan mengatakan selain mengembangkan destinasi wisata yang sudah ada, eksistensi desa wisata juga akan terus diandalkan dengan mengikuti standar ASEAN.

Menurut dia, hingga kini terdapat 96 kelompok sadar wisata (pokdarwis) pengelola desa wisata yang tersebar di lima kabupaten/kota dengan jumlah mencapai 112 desa wisata.

"Desa wisata merupakan wisata berbasis masyarakat unggulan Yogyakarta," kata Setyawan.

(T.L007)