Bantul (Antara Jogja) - Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Dedy Permadi meminta ada evaluasi dalam pelaksanaan Jogja Air Show yang digelar di Pantai Depok, Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Saya kebetulan mewakili KSAU (Kepala Staf TNI Angkatan Udara), jadi evaluasi dari kegiatan ini memang harus," katanya usai menghadiri puncak acara Jogja Air Show (JAS) 2016 di landasan pacu Pantai Depok Bantul, Minggu.
Pernyataan Gubernur AAU itu menanggapi tewasnya salah satu penerjun payung JAS 2016, Wika Melati Mulyaningtyas (24) karena mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan, yang mendarat di laut sekitar 30 meter dari bibir pantai pada Sabtu (26/3).
Selain evaluasi, kata dia, panitia penyelenggara yaitu Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIY ke depan harus mempersiapkan dengan matang mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, mengingat "event" JAS sudah menjadi agenda tahunan.
"Kemudian antisipasi terhadap kemungkinan yang akan terjadi, karena kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun, mudah-mudahan ke depan kita akan lebih belajar dari kejadian yang terjadi pada tahun ini," katanya.
Dedy mengatakan, meskipun terjadi peristiwa yang menyebabkan salah atlet meninggal dunia, pihaknya maupun pihak lain yang terkait tidak bisa menyalahkan, karena kejadian itu benar-benar merupakan sebuah musibah.
"Kita tidak bisa menyalahkan si a, si b, karena bisa jadi faktor cuaca, karena kebetulan dilaksanakan di pinggir pantai, namun demikian kami belum bisa memastikan itu, namun ini musibah, dan masih dalam evaluasi," katanya.
Menurut dia, sampai saat ini pihaknya termasuk panitia penyelenggara belum dapat menyimpulkan dugaan sementara penyebab kejadian itu, karena banyak faktor, termasuk kemungkinan adanya "human error", pihaknya belum bisa memastikan.
"Kalau mungkin parasutnya itu juga sudah bagus, dan atlet ini sudah melakukan pendaratan sesuai prosedur, dikatakan atletnya itu sudah atletnya FASI, sehingga yang bersangkutan juga sudah profesional dan sudah siap melaksanakan `event` ini," katanya.
Sementara itu, menurut dia, meski ada kejadian tersebut, namun dalam penyelenggaraan JAS tahun depan, pertunjukan terjun payung tetap dilaksanakan, mengingat cabang olahraga dirgantara ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari FASI.
"Karena itu satu rangkaian, aero sport itu di dalamya ada aeromodelling, aerobatik, dan terjun payung, para atlet sudah mengikuti pelatihan yang terencana, terprogram dengan baik, sehingga sudah profesional dan siap bertanding," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
4.000 personel Polri-TNI jaga KPU RI
Rabu, 24 April 2024 9:18 Wib
Tentara AS hilang di hutan Karawang, Jabar, meninggal
Selasa, 23 April 2024 19:33 Wib
Dinkes Yogyakarta mengimbau masyarakat waspadai penularan flu singapura
Senin, 22 April 2024 23:39 Wib
KSAU: TNI AU segera miliki pesawat nirawak baru
Senin, 22 April 2024 23:32 Wib
Panglima: TNI AU harus adaptif terhadap situasi global
Senin, 22 April 2024 16:05 Wib
Menko Polhukam kumpulkan panglima-pejabat kementerian rembuk Papua
Sabtu, 20 April 2024 6:36 Wib
TNI tembak dua anggota OPM pimpinan Egianus Kogoya
Sabtu, 20 April 2024 6:33 Wib
Ditangkap, pengendara arogan berpelat dinas TNI palsu
Rabu, 17 April 2024 9:30 Wib