Pemkab Kulon Progo resmikan Rusunawa Triharjo

id rusunawa

Pemkab Kulon Progo resmikan Rusunawa Triharjo

Ilustrasi rumah susun sewa (rusunawa) (antaranews-com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meresmikan rumah susun sederhana sewa di Dusun Tambak, Desa Triharjo, Kecamatan Wates.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulon Progo Sukoco di Kulon Progo, Senin, mengatakan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dibangun dua blok terdiri dari 196 kamar, empat kamar di antaranya untuk penyandang disabilitas.

"Jumlah yang telah mendaftar menjadi penghuni rusunawa sebanyak 184 kepala keluarga (KK), tapi yang sudah memenuhi syarat baru 39 KK," kata Sukoco.

Ia mengatakan rusunawa yang dibangun dengan dana "sharing" dari APBN Rp27 miliar, dan APBD sebesar lebih dari Rp1 miliar. Ke depan, rusunawa akan diperbagus dengan dana dari APBD Kabupaten Kulon Progo secara bertahap untuk menambah fasilitas seperti taman dan lampu jalan.

Menurut dia, respon masyarakat terhadap rusunawa ini sangatlah antusias dan menyambut baik. Hal ini disebabkan persyaratan dan pendaftaran untuk menempati rusunawa Tambak, cukup mudah, dan murah. Peminat bisa mendaftar dengan mengisi formulir pendaftaran, dan menyerahkan fotocopy KK. Namun rusunawa ini diprioritaskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang sudah berkeluarga atau pernah berkeluarga, dan KTP Kulon Progo.

Biaya sewa untuk kaum difabel yang berada di lantai bawah sebesar Rp78 ribu, disediakan sebanyak unit unit. Lantai II Rp205 ribu, lantai III Rp185 ribu, lantai IV Rp165 ribu dan lantai V Rp135 ribu.

"Biaya tersebut belum termasuk listrik prabayar dan air bersih dengan meteran ada di setiap hunian," kata Sukoco.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan Rusunawa Triharjo ini merupakan salah satu cara mengatasi masalah rumah tidak layak huni yang dihadapi Kulon Progo. Selain itu, pengelola rusunawa juga menyediakan fasilitas ruang pertemuan, ruang pengelola, serta parkir kendaraan.

"Setelah ini, kami akan melengkapi rusunawa ini dengan sistem lain, seperti kebersihan dan keamanan karena hal ini penting sekali," kata Hasto.

Ia mengatakan Rusunawa Triharjo merupakan untuk pertama di Kulon Progo. Ia berharap pemerintah pusat memberikan bantuan kembali untuk membantu mengatasi masalah ketersediaan rumah, bagi warga miskin.

"Rusunawa juga sebagai jawaban untuk pembangunan di Kulon Progo," katanya.

Direktur PDAM Tirta Binangun Jumanto menjelaskan bahwa untuk melayani rusunawa ini pihak PDAM sudah mempersiapkan debit air 1,5 liter per detik, dengan asumsi peruntukannya untuk sekitar jumlahnya 900 jiwa. PDAM juga memberi biaya khusus karena ini adalah pelanggan komunal yang tarifnya disesuaikan dengan kategori sosial komunal.

"Waktu dekat ini, semua kamar sudah terisi, debit air dari PDAM sudah mencukupi," tutur Jumanto.

Menurutnya, dengan adanya rusunawa ini tidak terlalu membebani PDAM, karena memang PDAM berkewajiban memberi layanan bagi seluruh masyarakat.

"Kami tidak merasa kesulitan menyediakan air bagi penghuni rusunawa karena saat ini masih punya banyak idle capacity," katanya. 
KR-STR