Bantul berupaya penuhi target produksi padi

id produksi padi

Bantul berupaya penuhi target produksi padi

Tanam padi (Foto Antara/dok)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan berupaya memenuhi target produksi padi di daerah ini sebanyak 192.963 ton yang ditargetkan selama musim tanam 2016.

"Untuk tercapainya target produksi padi, kami terus melakukan koordinasi dengan intansi terkait, seperti di bidang pengembangan teknologi pertanian, rehabilitasi irigasi dan penyediaan bantuan benih," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Heni Purwanta di Bantul, Jumat.

Menurut dia, target produksi padi sebanyak 192.963 ton dengan sasaran lahan pertanian seluas 30.211 hektare di seluruh 17 kecamatan se-Bantul tidak mudah untuk dicapai, sehingga selain didukung dengan sarana memadai, juga pendampingan dari pihak terkait.

"Perlu ada pengawalan dan pendampingan pula dari TNI melalui babinsa (badan pembina desa) dan pergurtuan tinggi yang ada di Yogyakarta," kata Heni.

Pihaknya berharap adanya upaya dan pendampingan, para petani dapat mengolah lahan secara bekerja sama, sehingga akan menjadi sebuah kelompok tani yang profesional serta dapat memperoleh hasil panen lebih baik untuk tercapainnya target produksi padi.

Sementara itu, Kasi Perlindungan dan Tanaman Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Sri Supadmi mengatakan, tahun ini Bantul mendapat alokasi benih padi subsidi dari pemerintah untuk lahan pertanian seluas 3.000 hektare pada musim tanam kedua atau ketiga 2016.

"Untuk benih subsidi, kami masih dalam tahapan sosialisasi dan mengidentifikasi jenis benih berdasarkan pengajuan usulan kelompok tani. Subsidi benih untuk lahan 3.000 hektare itu sepersepuluh dari total lahan pertanian yang ada di Bantul," katanya.

Ia mengatakan, luas lahan pertanian di Bantul sekitar 15.000 hektare, akan tetapi ada lahan pertanian yang dapat ditanami dua sampai tiga kali, sehingga luasan tanam selama setahun seluas sekitar 30.000 hektare.

Menurut dia, karena alokasi benih padi subsidi terbatas, maka pihaknya menyarankan matri tani di setiap kecamatan bisa memprioritaskan kepada petani yang selama ini belum mendapatkan benih subsidi, atau menggilir bantuan bagi gabungan kelompok tani di desanya.

"Benih subsidi dijual ke petani dengan harga lebih murah dari pasaran yaitu Rp2.500 per kilogram, kalau harga pasarannya kan Rp10.000 per kilogram. Nebusnya ke penyedia benih padi yang sudah ditunjuk pemerintah," katanya. ***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024